Selingkuh Bukan Soal Penampilan, Lantas Apa yang Dicari Sebenarnya?

Ilustrasi selingkuh
Sumber :
  • Freepik

 

Keempat terkait ketimpangan kebutuhan intimasi. Banyak pasangan tidak menyadari bahwa kebutuhan akan keintiman bukan hanya soal fisik. Ada lima bahasa cinta menurut Gary Chapman—sentuhan fisik, kata afirmasi, waktu berkualitas, pelayanan, dan pemberian hadiah. Ketika bahasa cinta pasangan tidak disadari atau tidak dipenuhi, muncul rasa “kosong” meski hubungan tampak baik-baik saja.

 

Kekosongan ini, walau tidak selalu diucapkan, tetap dirasakan secara mendalam dan celah emosional itu bisa diisi oleh orang ketiga yang secara tidak sengaja memberikan bahasa cinta yang lebih sesuai.

 

Kelima terkait rasa ingin diinginkan kembali.  Sebuah studi dari University College London menemukan bahwa perasaan ‘diinginkan’ memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan emosional. Dalam hubungan jangka panjang, pasangan kadang lupa menunjukkan ketertarikan atau pujian kecil yang dulunya sering diucapkan.

 

Ketika orang lain menunjukkan kekaguman atau perhatian lebih, efeknya bisa luar biasa. Ini bukan tentang daya tarik fisik, melainkan tentang rasa 'dilihat' bahwa seseorang memperhatikan keberadaan kita.

 

Keenam terkait lingkungan dan tekanan sosial. Bukan hanya aspek personal, tekanan sosial juga memiliki pengaruh. Dalam wawancara dengan The Guardian, Dr. Lucy Beresford, seorang psikoterapis dari Royal College of Psychiatrists, Inggris, menyebut bahwa budaya semua orang bisa selingkuh yang tersebar di media dan lingkungan kerja sangat memengaruhi persepsi tentang batas kesetiaan.