Gejala Menopause Dini,  Ciri Fisik & Emosional yang Sering Diabaikan

Ilustrasi Menopause
Sumber :
  • Freepik

LifestyleMenopause adalah fase alami yang dialami semua wanita ketika produksi hormon estrogen dan progesteron menurun secara signifikan, sehingga menstruasi berhenti permanen. Biasanya, hal ini terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun.

Namun, ada sebagian wanita yang mengalaminya lebih cepat, yaitu sebelum usia 40 atau 45 tahun. Kondisi ini disebut menopause dini. Walau terdengar jarang, kenyataannya cukup banyak wanita yang mengalaminya tanpa disadari.

Menopause dini perlu mendapat perhatian serius, bukan hanya karena berdampak pada kesuburan, tetapi juga karena bisa mempercepat risiko osteoporosis, penyakit jantung, serta gangguan emosional.

Gejala Fisik Menopause Dini

Perubahan hormon yang terjadi secara drastis pada wanita dengan menopause dini dapat memicu beragam gejala fisik. Sayangnya, banyak yang mengira ini hanya masalah kelelahan biasa. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  1. Perubahan siklus menstruasi
    Menstruasi menjadi tidak teratur kadang lebih pendek, kadang lebih panjang, atau bahkan tiba-tiba berhenti.
  2. Hot flashes dan night sweats
    Sensasi panas mendadak di tubuh yang bisa berlangsung beberapa menit, sering kali disertai keringat malam.
  3. Gangguan tidur
    Sulit tidur atau sering terbangun di malam hari, baik karena hot flashes maupun perubahan hormonal itu sendiri.
  4. Kekeringan vagina
    Penurunan estrogen membuat dinding vagina lebih tipis dan kering, sehingga menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan seksual.
  5. Perubahan tubuh
    Kulit cenderung lebih kering, rambut lebih mudah rontok, berat badan meningkat, serta muncul nyeri sendi atau otot.
  6. Masalah kandung kemih
    Rasa ingin buang air kecil lebih sering, hingga infeksi saluran kemih berulang, juga bisa menjadi tanda menopause dini.

Gejala Emosional & Kognitif

Selain fisik, perubahan hormon juga sangat memengaruhi kondisi emosional dan kognitif wanita.

  • Mood swings
    Suasana hati mudah berubah. Wanita bisa merasa bahagia satu saat, lalu tiba-tiba merasa sedih atau marah.
  • Kecemasan dan depresi
    Perasaan gelisah, kehilangan motivasi, atau kesedihan yang sulit dijelaskan bisa muncul tanpa sebab jelas.
  • Brain fog
    Sulit fokus, sering lupa hal-hal sederhana, hingga kesulitan berkonsentrasi dalam bekerja.
  • Penurunan gairah seksual
    Tidak hanya karena fisik (kekeringan vagina), tetapi juga karena kadar hormon seks yang menurun.

Gejala ini sering disalahartikan sebagai stres kerja atau masalah psikologis biasa. Padahal, bisa jadi merupakan tanda tubuh mulai memasuki fase menopause dini.

Dampak Jangka Panjang Menopause Dini

Menopause dini tidak berhenti pada gejala fisik dan emosional. Ada dampak jangka panjang yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Osteoporosis lebih cepat
    Estrogen berperan penting menjaga kepadatan tulang.
    Tanpanya, risiko patah tulang meningkat lebih dini.
  • Penyakit jantung
    Penurunan estrogen dapat memengaruhi metabolisme kolesterol, sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
  • Kesuburan menurun drastis
    Menopause dini membuat peluang kehamilan sangat kecil. Hal ini sering menimbulkan tekanan emosional tambahan, terutama bagi wanita yang masih ingin memiliki anak.
     

Direktur Mayo Clinic Center for Women’s Health, Dr. Stephanie Faubion menekankan bahwa gejala menopause sebenarnya bisa muncul jauh sebelum menstruasi terakhir.

“Selama perimenopause … Anda mungkin mengalami menstruasi tidak teratur dan sejumlah gejala, termasuk hot flashes, keringat malam, masalah tidur, dan perubahan suasana hati,” kata dia dikutip dari laman Mayo Clinic.

Ia juga menambahkan bahwa kesadaran sejak usia 35 tahun sangat penting.

“Wanita sebaiknya mulai berbicara dengan dokter mereka pada usia 35 atau 40 tahun, karena gejala terkait transisi menopause dapat muncul enam hingga sepuluh tahun sebelum menstruasi terakhir,” ujar dia.

Artinya, banyak wanita yang mungkin sudah mengalami tanda-tanda ini di usia muda, tetapi tidak menyadarinya.

Kapan Harus ke Dokter?

Tidak semua perubahan menstruasi menandakan menopause dini. Namun, Anda perlu segera memeriksakan diri jika:

  • Haid berhenti sebelum usia 45 tahun.
  • Gejala fisik (hot flashes, insomnia, kekeringan vagina) mengganggu aktivitas harian.
  • Perubahan emosional terasa berat, seperti depresi atau kecemasan yang tidak terkendali.
  • Ada perdarahan tidak normal atau nyeri hebat yang tidak biasa.

Pemeriksaan medis biasanya mencakup tes hormon, pemeriksaan darah, hingga USG untuk memastikan kondisi rahim dan ovarium.

Cara Mengelola Gejala Menopause Dini

Meski menopause dini tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada beberapa cara untuk membantu mengurangi gejalanya:

1. Gaya hidup sehat

Olahraga teratur, konsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D, tidur cukup, serta hindari merokok dan alkohol.

2. Dukungan mental

Konseling psikologis atau bergabung dengan komunitas support group bisa membantu mengurangi rasa terisolasi.

3. Perawatan medis

Dokter bisa merekomendasikan terapi hormon (HRT) atau pengobatan non-hormonal sesuai kondisi pasien.

4. Solusi praktis sehari-hari

  • Gunakan pelumas atau pelembap vagina untuk mengatasi kekeringan.
  • Atur suhu kamar tetap sejuk untuk mengurangi hot flashes.
  • Lakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres.