Cara Kamu Bicara Bisa Bongkar Kepribadianmu! Kamu Termasuk yang Mana?

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Jglow.

Lifestyle –Pernahkah kamu memperhatikan cara seseorang berbicara, lalu langsung merasa tahu seperti apa kepribadiannya? Fenomena ini bukan hanya perasaan semata. Cara berbicara, terutama kecepatan bicara, ternyata mampu memunculkan kesan tertentu tentang kepribadian seseorang.

Bagi wanita, hal ini bisa sangat berpengaruh, baik dalam kehidupan sosial maupun profesional. Artikel ini akan membahas bagaimana kecepatan berbicara dapat memengaruhi cara orang lain memandang kepribadian wanita, berdasarkan penelitian psikologi komunikasi.

Kecepatan bicara atau speech rate secara umum diukur dari jumlah kata yang diucapkan per menit. Namun, bukan hanya seberapa cepat mulut mengeluarkan kata yang dinilai, tetapi juga ritme, jeda, dan kelancaran berbicara.

Jacques Koreman (2006) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kecepatan bicara yang dirasakan pendengar bisa berbeda dengan kecepatan aktual. Misalnya, seseorang yang berbicara dengan banyak jeda mungkin terdengar lebih lambat daripada orang lain dengan jumlah kata yang sama.

Artinya, persepsi pendengar memegang peran penting. Kecepatan bicara bukan sekadar angka, melainkan kesan keseluruhan dari ritme, pilihan kata, dan intonasi.

Hubungan antara kecepatan bicara dan kepribadian telah lama diteliti oleh para ahli komunikasi. Salah satu penelitian klasik oleh Smith, Brown, dan Rencher (1975) menemukan bahwa semakin cepat seseorang berbicara, semakin tinggi mereka dinilai dari segi kompetensi. Namun, ada pengecualian, kesan ramah (benevolence) justru paling tinggi ketika kecepatan bicara sedang.

Penelitian lain yang lebih baru dilakukan oleh Teruhisa Uchida (2002) di Jepang menggunakan model kepribadian Big Five (ekstroversi, keterbukaan, keramahan, kehati-hatian, dan kestabilan emosi). Dalam eksperimen ini, 376 peserta mendengarkan rekaman suara yang kecepatan bicaranya dimanipulasi.

Hasilnya menunjukkan bahwa kecepatan bicara memengaruhi persepsi kepribadian secara berbeda untuk setiap trait. Misalnya, suara yang lebih cepat cenderung dinilai lebih ekstrovert dan kompeten, tetapi jika terlalu cepat bisa menurunkan kesan ramah.

Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kecepatan bicara dan persepsi kepribadian bersifat non-linear. Tidak selalu semakin cepat semakin baik, melainkan ada titik ideal yang dapat menghasilkan kesan paling positif.

Pakar psikologi komunikasi dari Jepang, Teruhisa Uchida menegaskan bahwa kecepatan bicara memiliki dampak yang spesifik terhadap masing-masing dimensi kepribadian. 

"Kecepatan berbicara memengaruhi kesan kepribadian pembicara dengan cara yang berbeda-beda, tergantung pada trait (sifat) yang dinilai," kata dia.

Dengan kata lain, berbicara cepat mungkin membuat pendengar menganggapmu lebih percaya diri dan kompeten, tetapi terlalu cepat bisa menurunkan kesan hangat atau ramah.

Sebaliknya, berbicara terlalu lambat bisa memberi kesan hati-hati dan tenang, tetapi juga berpotensi dianggap kurang energik. Karena itu, menurut Uchida, kecepatan bicara yang sedang sering kali menjadi pilihan paling aman untuk menciptakan kesan ramah dan mudah didekati.

Bagaimana Orang Menilai Kepribadian dari Kecepatan Bicara?

Dari berbagai penelitian yang ada, ada pola yang cukup konsisten. Wanita yang berbicara dengan cepat cenderung dinilai lebih ekstrovert, percaya diri, dan dinamis. Kesan ini bisa sangat membantu dalam situasi yang menuntut kompetensi tinggi, seperti wawancara kerja atau presentasi. Namun, berbicara terlalu cepat juga bisa memberi kesan tergesa-gesa atau kurang sabar, apalagi jika pendengar kesulitan mengikuti alur pembicaraan.

Di sisi lain, wanita yang berbicara dengan kecepatan sedang umumnya dipersepsikan lebih ramah dan seimbang. Kecepatan ini memungkinkan pendengar merasa nyaman dan punya waktu untuk memahami pesan yang disampaikan. Dalam konteks hubungan sosial atau komunikasi sehari-hari, gaya bicara ini biasanya lebih efektif.

Sementara itu, berbicara dengan kecepatan lambat dapat menciptakan kesan tenang dan hati-hati. Gaya ini cocok untuk situasi yang membutuhkan kesan serius atau penuh pertimbangan. Namun, jika terlalu lambat, ada risiko pendengar menganggapmu kurang energik atau kurang antusias terhadap pembicaraan.

Contoh Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Bayangkan kamu sedang melakukan presentasi di kantor. Berbicara dengan kecepatan sedikit lebih tinggi dari normal dapat membantu menyampaikan kesan percaya diri dan menguasai materi. Namun, jangan sampai terlalu cepat sehingga sulit dipahami.

Dalam situasi sosial, seperti berbincang dengan teman baru atau keluarga pasangan, kecepatan sedang lebih efektif. Pendengar akan merasa lebih dihargai karena kamu memberi mereka waktu untuk mencerna apa yang kamu ucapkan.

Sementara itu, dalam percakapan yang membutuhkan keseriusan misalnya memberikan nasihat atau membicarakan hal penting bicara lebih lambat bisa membuat pendengar merasa kamu sungguh-sungguh mempertimbangkan setiap kata.

Tips Mengatur Kecepatan Bicara

Jika kamu ingin membentuk kesan tertentu melalui kecepatan bicara, ada beberapa cara yang bisa dilakukan:

  1. Rekam suara sendiri. Dengarkan kembali untuk mengevaluasi apakah kamu bicara terlalu cepat, sedang, atau lambat.

  2. Latih kecepatan sedang. Kecepatan sedang biasanya cocok untuk sebagian besar situasi, terutama ketika ingin terlihat ramah dan profesional.

  3. Gunakan variasi jeda. Memberi jeda sejenak pada titik penting bukan hanya membuatmu terdengar lebih tegas, tetapi juga membantu pendengar memahami pesan.

  4. Sesuaikan dengan konteks. Di lingkungan kerja, kamu mungkin butuh bicara sedikit lebih cepat agar terlihat energik. Dalam percakapan santai, lebih baik gunakan tempo sedang atau sedikit lambat.

Menurut pakar komunikasi, jeda yang tepat setiap 15–20 detik juga dapat meningkatkan kredibilitas dan keterlibatan pendengar. Jadi, jangan takut diam sejenak di tengah pembicaraan.