Kentut Tak Bersuara Tapi Bau Menyengat? Hati-Hati! Tanda Ada Masalah di Ususmu

Ilustrasi kentut
Sumber :
  • Freepik

LifestyleKentut sering kali dianggap hal sepele atau bahan lelucon. Tapi jika kamu mulai menyadari kentutmu keluar diam-diam namun baunya luar biasa menyengat, jangan buru-buru mengabaikannya. Sebab, bisa jadi tubuhmu sedang memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres di saluran pencernaan.

Menurut seorang gastroenterolog sekaligus pengajar di Harvard Medical School, Dr. Jacqueline Wolf, MD, kentut berbau tajam terutama jika sering terjadi bisa menandakan gangguan pada keseimbangan bakteri di usus, fermentasi makanan yang tidak sempurna, hingga kondisi medis seperti intoleransi makanan.

"Kentut yang berbau menyengat, terutama jika terus-menerus, bisa menjadi tanda ketidakseimbangan flora usus atau fermentasi berlebihan di saluran cerna,” kata  dia.

Lalu, kenapa kentut bisa diam-diam tapi sangat bau dan kapan kita harus mulai waspada? Mari kita bahas lebih dalam.

Kentut, atau secara medis disebut flatulensi, adalah gas yang dikeluarkan melalui anus. Gas ini terbentuk dari dua sumber utama:

  1. Udara yang tertelan saat makan atau minum (aerophagia)
  2. Gas hasil fermentasi makanan oleh bakteri dalam usus besar

Komposisi gas kentut sebagian besar tidak berbau karena terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, dan metana. Tapi bau menyengat muncul dari senyawa sulfur, seperti hidrogen sulfida (H₂S), yang diproduksi oleh bakteri tertentu saat mencerna makanan tertentu terutama protein dan makanan tinggi belerang.

Mengapa Kentut Bisa Sangat Bau Tapi Tidak Bersuara?

Banyak orang berpikir bahwa kentut yang tidak bersuara itu lebih ringan atau normal. Padahal, volume suara kentut tidak ada hubungannya dengan baunya. Suara kentut tergantung pada tekanan udara dan ketegangan otot anus, sedangkan bau kentut adalah hasil langsung dari jenis dan jumlah gas berbau yang terbentuk di usus.

Kentut yang keluar tanpa suara tapi sangat bau biasanya terjadi karena:

  • Gas yang terkonsentrasi tinggi (meskipun volumenya kecil)
  • Mengandung senyawa sulfur akibat fermentasi makanan tertentu
  • Bakteri jahat mendominasi flora usus

"Bakteri tertentu yang memecah protein dan serat menghasilkan sulfur. Jika jumlah bakteri ini berlebihan, maka gas yang dihasilkan bisa sangat bau, meski hanya sedikit," jelas Dr. Wolf.

Penyebab Kentut Bau Menyengat yang Harus Diwaspadai

1. Pola Makan Tinggi Belerang

Makanan seperti telur, kol, brokoli, kembang kol, daging merah, dan bawang putih mengandung senyawa belerang tinggi. Ketika bakteri usus mencerna makanan ini, gas sulfur dilepaskan dan menghasilkan bau menyengat.

Tips:

  • Tidak perlu menghindari makanan ini sepenuhnya karena juga bergizi.
  • Kombinasikan dengan serat dan air yang cukup agar pencernaan lebih seimbang.

2. Kelebihan Protein Tanpa Serat

Diet tinggi protein seperti konsumsi daging dan whey protein dapat menyebabkan kelebihan gas bau jika tidak diimbangi dengan serat. Protein yang tidak tercerna sempurna akan difermentasi oleh bakteri dan menghasilkan gas seperti amonia dan hidrogen sulfida.

"Ketika protein tidak tercerna dengan baik, bakteri usus menguraikannya dan menghasilkan gas amonia dan sulfur," terang Dr. Wolf.

3. Dysbiosis: Ketidakseimbangan Flora Usus

Tubuh memiliki miliaran bakteri baik dan jahat di usus. Ketika bakteri jahat mendominasi (akibat antibiotik, stres, pola makan buruk), proses fermentasi menjadi tidak efisien dan menghasilkan lebih banyak gas busuk.

Tanda lain dari dysbiosis:

  • Perut sering kembung
  • Perubahan frekuensi buang air besar
  • Nafsu makan naik/turun drastis

4. Intoleransi Makanan

Intoleransi terhadap laktosa, fruktosa, atau gluten bisa memicu fermentasi berlebihan dalam usus karena tubuh tidak bisa mencerna zat tersebut secara efisien.

Gejala menyertai:

  • Perut begah
  • Diare atau sembelit
  • Nyeri atau kram setelah makan

5. Masalah Pencernaan Serius

Kentut menyengat juga bisa menjadi gejala awal dari gangguan seperti:

  • IBS (Irritable Bowel Syndrome)
  • SIBO (Small Intestinal Bacterial Overgrowth)
  • Penyakit celiac
  • Radang usus kronis

Jika disertai dengan gejala seperti darah di tinja, berat badan turun tanpa sebab, dan nyeri perut menetap segera konsultasikan ke dokter.

"Perubahan drastis dalam frekuensi, bau, atau karakter kentut bisa mencerminkan gangguan pencernaan kronis yang harus dievaluasi oleh ahli gastroenterologi," kata Dr. Wolf.

Kapan Harus Mulai Waspada?

Kentut bau memang bisa disebabkan oleh makanan, tapi jika terjadi terus-menerus selama lebih dari dua minggu, atau disertai dengan gejala lain, itu bisa jadi tanda gangguan sistem pencernaan.
Segera periksa ke dokter jika:

  • Kentut sangat bau dan berlangsung lama
  • Disertai diare kronis atau sembelit
  • Terdapat darah di tinja
  • Berat badan turun tanpa alasan
  • Sering merasa lelah atau mual tanpa sebab jelas

Cara Mengurangi Kentut Bau Secara Alami

1. Ubah Pola Makan

  • Batasi konsumsi telur, kol, dan bawang dalam jumlah besar sekaligus
  • Kurangi gorengan dan makanan olahan
  • Tambahkan serat dari buah-buahan dan sayuran rendah FODMAP

2. Perhatikan Kombinasi Makanan

  • Hindari makan protein berat (daging) dengan karbohidrat olahan (nasi putih) dalam satu waktu besar
  • Jeda waktu makan besar sekitar 3–4 jam

3. Konsumsi Probiotik dan Prebiotik

  • Probiotik: yoghurt, kefir, kimchi, tempe
  • Prebiotik: pisang, bawang merah, asparagus (dalam jumlah wajar)
  • Suplemen probiotik juga bisa digunakan setelah konsultasi dokter

4. Minum Air dan Bergerak

  • Air membantu melancarkan pencernaan dan mencegah gas terjebak
  • Jalan kaki ringan 10–15 menit setelah makan bisa bantu mengeluarkan gas secara alami