Jangan Anggap Sepele, Masalah Gigi pada Ibu Hamil Berisiko Picu Kelahiran Prematur
- Pixaby
Lifestyle – Minimnya akses terhadap dokter gigi dan rendahnya kesadaran akan pentingnya perawatan gigi selama masa kehamilan menjadi salah satu faktor yang memperparah tingginya kasus stunting dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di Lombok Utara.
Temuan ini mengemuka dalam kegiatan bakti sosial kesehatan gigi dan mulut yang digelar oleh Yayasan Kembara Nusa bersama GIGI.ID pada 16–20 Juli 2025 di Desa Senaru.
Lebih dari 450 warga Desa Senaru menerima layanan pemeriksaan dan pengobatan gigi secara gratis, mulai dari pencabutan, penambalan gigi, perawatan gigi anak dan dewasa, hingga pemberian obat-obatan.
Kegiatan ini juga melibatkan lebih dari 30 relawan medis dan non-medis dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jakarta, Lampung, Riau, Bandung, Bali, dan Mataram, yang secara sukarela hadir untuk memperluas akses layanan kesehatan gigi di wilayah yang masih kekurangan tenaga medis.
Antusiasme warga tampak tinggi, terutama dalam sesi edukasi menyikat gigi yang benar kepada seluruh siswa SD Negeri 1 Senaru, sebagai upaya membentuk kebiasaan sehat sejak dini. Selain menyasar anak-anak, kegiatan penyuluhan juga diberikan kepada puluhan kader desa yang dinilai memiliki peran strategis dalam mengedukasi masyarakat, khususnya ibu hamil dan orangtua balita.
Menurut drg. Safira Khairina, M.Kes, Co-Founder Kembara Nusa, kesehatan gigi ibu hamil yang buruk, seperti kondisi peradangan serius pada jaringan penyangga gigi yaitu gusi dan tulang di sekitar gigi atau bisa disebut periodontitis dapat berisiko memicu kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Anak dengan kondisi BBLR atau stunting pun rentan mengalami gangguan tumbuh kembang gigi, seperti enamel tipis, keterlambatan pertumbuhan gigi, hingga karies dini yang dapat menghambat anak untuk mendapatkan asupan gizi yang optimal.