Bisa Nggak Sih Cowok dan Cewek Berteman Tanpa Baper? Ini Kata Psikolog!
- Freepik
Tantangan di Masyarakat: Stigma, Cemburu, dan Salah Paham
Di banyak budaya, termasuk Indonesia, pertemanan antara pria dan wanita sering dicurigai sebagai modus atau disertai niat tersembunyi. Masyarakat kerap sulit menerima bahwa hubungan ini bisa murni dan bebas dari romansa.
Dunbar mengatakan bahwa tekanan budaya dan norma sosial sangat memengaruhi persepsi kita terhadap hubungan. Dalam banyak kasus, bukan hanya orang luar yang salah paham, tetapi pasangan kita juga bisa merasa tidak nyaman jika kita terlalu dekat dengan teman lawan jenis.
Fenomena ini sering disebut sebagai emotional cheating, ketika seseorang merasa pasangannya lebih terhubung secara emosional dengan teman lain dibanding dirinya.
Tips Berteman Sehat Tanpa Rasa
Agar pertemanan lintas gender tetap sehat dan bebas dari baper, berikut beberapa tips praktis yang disarankan oleh Dunbar dan para psikolog sosial:
Tetapkan batas yang jelas
Hindari perilaku ambigu seperti saling peluk tanpa konteks, chatting larut malam tanpa urgensi, atau berbagi rahasia yang terlalu intim.Jangan menggantungkan emosi hanya pada satu teman lawan jenis
Terlalu bergantung bisa menciptakan keterikatan emosional yang sulit dipisahkan dari perasaan cinta.Komunikasikan niat dengan jujur
Jika kamu merasa hubungan mulai melenceng dari pertemanan, lebih baik bicara terbuka daripada pura-pura tidak terjadi apa-apa.Hindari eksklusivitas berlebihan
Kalau kamu hanya “selalu” bersama dia, dan tidak membuka diri ke teman lain, peluang timbulnya rasa akan semakin besar.Jika punya pasangan, tetap transparan
Jangan sembunyi-sembunyi. Jelaskan siapa temanmu, bagaimana hubungan kalian, dan pastikan pasanganmu merasa aman.