Tiba-Tiba Mual dan Nggak Nafsu Makan? Bisa Jadi Bukan Masuk Angin, Tapi Batu Ginjal!
- Pixaby
Lifestyle –Mual, perut kembung, dan kehilangan selera makan sering kali dianggap remeh. Banyak orang mengaitkannya dengan masuk angin, maag ringan, atau stres. Namun, tahukah Anda bahwa gejala-gejala ini juga bisa menjadi tanda awal adanya batu ginjal?
Kondisi ini sering datang diam-diam, tanpa nyeri hebat seperti yang umum kita dengar. Justru karena tidak disertai gejala khas, banyak penderita batu ginjal baru menyadarinya ketika sudah parah. Penting untuk mengenali bahwa mual dan hilangnya nafsu makan bukan hanya urusan lambung, tapi bisa jadi sinyal bahwa ginjal Anda sedang mengalami masalah serius.
Batu ginjal atau renal calculi adalah endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari dehidrasi, asupan garam atau protein yang berlebihan, hingga faktor genetik.
Meskipun lebih dikenal karena gejala nyeri hebat di pinggang atau punggung, tidak semua kasus batu ginjal menimbulkan rasa sakit sejak awal. Dalam banyak kasus, terutama saat batu masih berukuran kecil atau belum menyumbat total saluran kemih, gejalanya bisa sangat samar.
Banyak orang tak menyangka bahwa mual bisa terkait dengan batu ginjal. Namun, secara medis, kondisi ini sangat masuk akal. Batu ginjal yang mulai mengganggu aliran urin dapat meningkatkan tekanan di dalam ginjal. Tekanan ini menyebabkan iritasi dan inflamasi, yang akhirnya mengganggu sistem ekskresi tubuh.
Ketika racun atau produk limbah tubuh tidak bisa dibuang secara optimal, tubuh mulai merespons dengan reaksi sistemik, salah satunya adalah rasa mual. Selain itu, kondisi ini dapat memicu gangguan keseimbangan elektrolit, yang juga berdampak pada sistem pencernaan dan otak. Akibatnya, Anda bisa merasa mual, perut terasa penuh, hingga hilang nafsu makan selama berhari-hari.
Kadang, mual ini muncul bersamaan dengan perut kembung ringan atau rasa tidak nyaman di bagian atas perut, membuat orang semakin yakin bahwa mereka hanya mengalami masalah pencernaan biasa.
Gejala Lain Batu Ginjal yang Sering Dianggap Sepele
Selain mual dan hilangnya nafsu makan, ada beberapa gejala batu ginjal lain yang sering tidak disadari karena dianggap bukan masalah serius:
Warna urin berubah: Menjadi keruh, lebih gelap dari biasanya, atau bahkan sedikit kemerahan karena adanya darah.
Buang air kecil jadi lebih sering: Tapi hanya sedikit-sedikit, seperti anyang-anyangan.
Nyeri tumpul di pinggang atau punggung bawah: Biasanya di satu sisi, datang dan pergi, tidak terlalu menyakitkan tapi menetap.
Demam ringan: Tanpa flu atau infeksi jelas, bisa jadi tanda infeksi saluran kemih akibat batu.
Kelelahan: Karena ginjal yang terganggu membuat racun menumpuk dalam tubuh.
Perasaan tidak nyaman saat duduk atau berjalan lama: Akibat tekanan dari ginjal atau kandung kemih.
Gejala-gejala ini sering kali terjadi bersamaan tapi dianggap sepele, sehingga diagnosis batu ginjal sering terlambat.
Jangan Anggap Remeh Gejala Ringan
Batu ginjal bukan hanya masalah nyeri sesaat. Jika dibiarkan, batu dapat terus membesar dan menyumbat total saluran kemih, memicu infeksi parah (pielonefritis), bahkan merusak jaringan ginjal secara permanen.
Sebab, gejala ringan seperti mual atau perubahan pola buang air kecil bisa menjadi alarm awal tubuh. Jika gejala seperti ini berlangsung lebih dari 2–3 hari, sebaiknya jangan hanya mengandalkan obat warung. Segera konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Kapan Harus ke Dokter?
Berikut adalah tanda-tanda yang sebaiknya tidak Anda abaikan dan menjadi alasan kuat untuk segera memeriksakan diri:
Mual dan kehilangan selera makan lebih dari 3 hari
Warna urin keruh, cokelat tua, atau kemerahan
Sering buang air kecil, terutama malam hari
Rasa tidak nyaman atau pegal di sisi pinggang
Demam ringan tanpa flu
Perubahan berat badan tanpa sebab jelas
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan awal melalui tes urin, tes darah, dan USG atau CT-scan untuk mengetahui apakah ada batu di ginjal atau saluran kemih.
Menurut profesor kedokteran dan ahli nefrologi di University of Maryland School of Medicine, Dr. Matthew R. Weir, batu ginjal tidak selalu memicu nyeri hebat di awal. Beberapa pasien datang hanya dengan keluhan mual, penurunan nafsu makan, atau rasa tidak nyaman di perut.
"Ini terjadi karena tubuh merespons gangguan sistem ekskresi dengan gejala sistemik. Ketika toksin tidak bisa keluar optimal, tubuh mulai bereaksi lewat cara yang tidak langsung. Sayangnya, banyak pasien menunda periksa karena mengira itu hanya masalah pencernaan biasa," kata dia dikutip dari Healthline.
Pernyataan ini menegaskan pentingnya mengenali bahwaDr. Matthew R. Weir, dan memperkuat alasan mengapa pemeriksaan dini sangat penting meskipun belum ada rasa sakit yang parah.
Cara Mencegah dan Meredakan Gejala Batu Ginjal
Pencegahan batu ginjal bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup sederhana, seperti:
Minum air putih 2–3 liter per hari, terutama jika Anda aktif atau tinggal di daerah panas.
Kurangi konsumsi garam dan makanan tinggi oksalat seperti bayam, cokelat, dan teh hitam.
Perhatikan asupan protein hewani, karena konsumsi berlebih bisa memicu pembentukan batu.
Jangan menahan buang air kecil terlalu sering.
Lakukan medical check-up rutin, apalagi jika ada riwayat batu ginjal dalam keluarga.
Jika Anda sudah mengalami mual tanpa sebab jelas, lebih baik segera konsultasi daripada menunggu kondisi menjadi lebih berat.