Apakah Kucing Bisa Merasakan Emosi Pemiliknya? Ini Jawaban Ilmiahnya
- Freepik
Lifestyle –Pernahkah kamu merasa sedih lalu tiba-tiba kucing peliharaanmu datang dan duduk di pangkuan? Atau saat kamu stres, ia tiba-tiba mengeong lembut sambil mengusap tubuhnya ke kakimu? Momen-momen seperti ini sering membuat kita bertanya-tanya, apakah kucing bisa merasakan emosi manusia?
Banyak pemilik kucing yang percaya bahwa hewan berbulu ini memiliki kepekaan luar biasa terhadap suasana hati kita. Tapi, apakah hal ini hanya kebetulan? Atau memang ada penjelasan ilmiah di balik tingkah menggemaskan mereka?
Artikel ini akan mengupas tuntas dari sudut pandang psikologi hewan, neurobiologi, dan dilengkapi tips praktis untuk merawat kucing agar hubungan emosional kamu dan si meong makin erat.
Dulu, kucing sering dianggap sebagai hewan soliter yang tidak terlalu peduli pada manusia. Tapi kini, studi demi studi membuktikan bahwa kucing justru bisa menjalin hubungan sosial yang kuat dengan pemiliknya, hampir seperti anjing.
Dalam ilmu etologi (ilmu tentang perilaku hewan), kucing ternyata bisa membentuk ikatan sosial, terutama jika mereka terbiasa dengan kehadiran manusia sejak kecil. Kucing juga memiliki indra penciuman tajam dan kepekaan terhadap gestur tubuh, yang menjadi dasar bagi mereka untuk mengenali perubahan suasana hati pemiliknya.
Kucing Bisa Membaca Ekspresi dan Bahasa Tubuh
Salah satu studi menarik datang dari Animal Cognition Journal di tahun 2015 lalu, peneliti menemukan bahwa kucing bisa membedakan ekspresi wajah pemilik mereka, terutama antara wajah yang senang dan yang marah.
Walau tak sehebat anjing dalam membaca emosi manusia, kucing ternyata cukup jago dalam merespons bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah. Mereka bisa tahu saat kamu bahagia, kesal, atau murung. Misalnya, mereka mungkin akan menjauh jika kamu marah atau malah mendekat saat kamu terlihat sedih.
Di sisi lain, dalam studi dari Behavioural Processes tahun 2019, beberapa peneliti dari Oakland University melakukan eksperimen dengan pemilik kucing yang pura-pura menangis. Hasilnya? Kucing mereka menunjukkan perhatian lebih besar—dengan mendekat, mengeong lembut, atau menyentuh pemiliknya dengan kepala atau kaki.
Studi ini mendukung konsep emotional contagion, yaitu kemampuan hewan untuk “terinfeksi” emosi makhluk lain, dalam hal ini manusia. Artinya, walaupun kucing mungkin tidak benar-benar mengerti kenapa kamu sedih, mereka bisa merasakan bahwa kamu sedang berbeda, dan merespons dengan caranya sendiri.
Indra Penciuman dan Emosi Manusia
Emosi kita tidak hanya terlihat dari wajah atau bahasa tubuh, tapi juga berdampak pada bau tubuh. Ketika kita stres, tubuh memproduksi hormon seperti kortisol dan adrenalin yang bisa mengubah aroma alami tubuh.
Nah, kucing punya kemampuan penciuman 14 kali lebih tajam dibanding manusia. Kemungkinan besar, mereka bisa membedakan bau tubuh kita saat senang, cemas, atau sedih. Jadi bukan tidak mungkin kalau mereka membaca emosi kita lewat aroma.
Respons Emosional Kucing: Empati atau Kebiasaan?
Beberapa ahli menyatakan bahwa respons kucing terhadap emosi pemiliknya bisa jadi bukan karena empat” seperti manusia, tapi karena pola kebiasaan.
Misalnya: jika setiap kali kamu sedih kamu cenderung diam dan lebih sering mengelus kucing, maka kucing akan mengaitkan suasana itu dengan peluang untuk dimanja. Dari sisi teori behaviorisme, ini adalah bentuk penguatan positif yang membentuk kebiasaan.
Namun, tetap saja banyak perilaku kucing yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan teori belajar. Seperti mendekat saat kamu menangis, menjilat tanganmu, atau tidur di dadamu saat kamu sedang lesu. Ini menunjukkan bahwa kucing memiliki sensitivitas emosional yang unik.
Menurut peneliti perilaku kucing dari Oregon State University, Dr. Kristyn Vitale kucing punya kemampuan sosial dan kognitif yang selama ini diremehkan. Ia juga mengatakan bahwa kucing mampu membentuk ikatan aman (secure attachment) dengan pemiliknya, mirip seperti anak-anak dengan orang tuanya.
Dari sisi neurobiologi, ada juga teori bahwa kucing (seperti mamalia lainnya) memiliki mirror neurons, sel otak yang membuat mereka bisa mencerminkan atau ikut merasakan suasana emosi makhluk lain.
Tips Praktis: Membangun Koneksi Emosional dengan Kucing
Kalau kamu ingin hubungan dengan kucing lebih dalam dan emosional, ini beberapa cara yang bisa kamu terapkan:
- Bangun Rutinitas
Kucing menyukai kestabilan. Jadwal makan dan bermain yang konsisten membantu mereka merasa aman. - Gunakan Nada Suara Lembut
Kucing sangat peka terhadap nada. Hindari suara keras atau nada tinggi yang bisa bikin mereka stres. - Perhatikan Bahasa Tubuh Kucing
Pupil membesar, telinga ke belakang, atau ekor bergetar bisa menunjukkan emosi tertentu. - Beri Ruang Saat Dibutuhkan
Tidak semua kucing suka dipeluk saat kamu sedih. Biarkan mereka mendekat atas inisiatif sendiri.
Merawat Kucing dengan Cinta dan Empati
Memelihara kucing bukan hanya soal memberi makan dan membersihkan litter box. Ada beberapa hal penting yang perlu kamu lakukan untuk memastikan kucing tetap sehat dan bahagia
- Gizi seimbang: Pilih makanan berkualitas tinggi sesuai usia dan kondisi kucing. Salah satunya adalah Deli-Joy, camilan sehat untuk kucing dari Uni-Charm Pet Indonesia. Produk ini mengandung 100 persen ikan asli dan dirancang untuk memberikan momen snack time yang lebih menyenangkan. Menurut penjelasan Presiden Direktur Unicharm, Takumi Terakawa bahwa pihaknya ingin menghadirkan pengalaman menyenangkan antara hewan dan pemiliknya melalui produk berkualitas yang telah teruji dan dikembangkan dengan teknologi Jepang. Sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi dan kebersihan namun juga mempererat ikatan emosional antara pemilik dan hewan peliharaannya.
- Pemeriksaan rutin ke dokter hewan: Minimal setahun sekali untuk vaksin, deworming, dan pemeriksaan gigi.
- Stimulasi mental: Bermain dengan mainan interaktif atau menyediakan tempat untuk memanjat.
- Kebersihan: Jaga kebersihan bulu, kuku, dan area telinga secara rutin. Salah satu yang juga penting adalah produk Deo Toilet, solusi kebersihan toilet kucing yang inovatif. Berdasarkan pengalaman pemilik Kiwi British Cat, Sindy sangat membantu menjaga kebersihan rumah karena mampu menyerap bau secara maksimal berkat sistem penyaringan dua lapis. Alhasil kata dia dapat meminimalisir bau setelah Kiwi buang air dan membuat ruangan tetap bersih
- Lingkungan aman dan nyaman: Pastikan rumah bebas dari benda beracun atau berbahaya bagi kucing.
Kucing yang dirawat dengan baik akan lebih tenang, nyaman, dan lebih terbuka secara emosional terhadap pemiliknya.
Bottom of Form