Dibalik Tambang Nikel, Ancaman Kesehatan dari Disfungsi Ginjal hingga Sistem Saraf Mengintai!
- Freepik
Lifestyle –Raja Ampat, ikon pariwisata dan keanekaragaman hayati dunia, kini tengah menjadi sorotan bukan karena pesona bawah lautnya, tapi karena desakan tambang nikel. Luas kawasan tambang meningkat hampir tiga kali lipat antara 2020–2024, dengan izin mencakup lebih dari 22.420 ha.
Penggundulan hutan, sedimentasi, dan polusi air mulai mengancam ekosistem laut yang sensitif. Namun, lebih dari kerusakan alam, ada wajah kemanusiaan yang terlupakan yakni kesehatan warga sekitar tambang—yang terdampak langsung oleh polusi udara dan air.
Artikel ini menyelami dampak kesehatan jangka pendek dan panjang yang dihadapi warga, menjelajahi polusi udara dan air, serta bahaya penyakit kulit, pernapasan, dan gangguan saraf akibat aktivitas tambang nikel. Dilengkapi data ilmiah dari ahli dari para ahli agar pandangan kita tak hanya sensasional, tapi berdasar.
Pertama-tama, kita perlu pahami aktivitas tambang Nikel ternyata berdampak serius pada lingkungan. Proses tambang nikel—mulai dari pembongkaran lapisan tanah, peledakan, pengangkutan, hingga pengolahan bijih—menyebabkan polusi signifikan seperti debu halus, limbah cair, dan residu logam berat . Di Raja Ampat, aktivitas tersebut menyebabkan sedimentasi masif ke perairan laut, membahayakan terumbu karang dan mengubah kualitas air yang digunakan oleh masyarakat.
Dampak lingkungan ini adalah gerbang menuju berbagai masalah kesehatan serius. Berbagai masalah kesehatan yang perlu diwaspadai dari aktivitas tambang Nikel ini sendiri bisa memengaruhi kesehatan pernafasan, kulit, hingga saraf. Mari satu persatu kita bahas mendetail terkait dampak kesehatan tersebut.
Polusi Air: Limbah Tambang yang Mengalir ke Tubuh Warga
Aktivitas tambang nikel secara langsung menghasilkan limbah cair yang membawa logam berat seperti nikel, merkuri, timbal, arsenik, dan kadmium. Limbah ini seringkali tidak diolah dengan standar lingkungan yang memadai, lalu dibuang ke sungai, rawa, atau langsung meresap ke air tanah yang menjadi sumber air bersih warga.