Bongkar Sisi Gelap Orang Kaya, Ternyata Suka Buang Uang untuk Beli 4 Barang Ini
- Freepik
Lifestyle – Meskipun sudah berstatus miliarder, orang kaya masih kerap melakukan kesalahan finansial yang berujung pemborosan. Penasihat keuangan, Mark Scribner, mengungkap sisi gelap kalangan miliarder yang menghambur-hamburkan uang untuk belanja konsumtif yang justru menggerus kekayaan.
Fenomena ini menarik karena membuktikan bahwa status sosial tinggi tidak otomatis membuat seseorang terbebas dari godaan gaya hidup. Prinsipnya sama, yakni menghabiskan uang untuk hal yang tidak benar-benar dibutuhkan bisa merugikan dalam jangka panjang.
Dikutip dari Business Insider, berikut lima sikap boros yang acap kali masih dilakukan orang kaya. Penasaran? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Kapal dan Yacht
Membeli kapal atau yacht sering dianggap simbol status bagi orang kaya. Bagi Scribner, barang mewah ini justru menjadi “mesin pembakar uang” karena biaya perawatan, tempat penyimpanan, hingga kru khusus yang harus digaji membuat pengeluaran semakin membengkak.
Ironisnya, banyak pemilik sangat jarang menggunakan kapal mewahnya sendiri. Dari sudut pandang finansial, yacht adalah salah satu aset dengan nilai depresiasi tinggi yang lebih sering dipakai untuk pamer.
2. Koleksi Mobil Mewah
Garasi yang penuh dengan mobil mewah memang sudah identik dengan simbol kekayaan. Sayangnya, kendaraan adalah aset konsumtif yang nilainya turun begitu keluar dari dealer.
Scribner menyarankan agar seseorang cukup menikmati satu mobil mewah dalam satu waktu tertentu lalu beralih ke model lain saat sudah bosan. Prinsip ini membuat pengalaman tetap menyenangkan tanpa harus terjebak dalam pemborosan berlebihan. Inimenjadi pengingat bahwa membeli barang hanya untuk gengsi jarang sepadan dengan nilai yang hilang.
3. ART Berlebihan
Kehidupan glamor sering identik dengan tidak perlu repot mengurus rumah. Orang kaya kerap mempekerjakan staf penuh waktu, mulai dari asisten rumah tangga hingga koki pribadi. Padahal, biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan ini bisa mencapai ratusan ribu dolar per tahun.
Scribner menilai, jauh lebih hemat bila mempekerjakan jasa kebersihan atau katering sesuai kebutuhan. Intinya, gaya hidup praktis bukan berarti harus mengorbankan kestabilan keuangan.
4. Kebiasaan Traktir Makan dan Hiburan
Satu lagi kebiasaan yang sering menjebak adalah kecenderungan membayar tagihan saat makan bersama keluarga atau teman. Sesekali mentraktir tentu tidak masalah, tetapi jika menjadi kebiasaan, pengeluaran bisa melonjak drastis.
Apalagi jika gaya hidup yang dipilih melibatkan restoran mewah, klub malam, hingga botol minuman berharga fantastis. Scribner menekankan pentingnya menetapkan batasan, karena kemurahan hati tanpa kendali bisa berbalik menjadi beban finansial.
Kisah orang kaya yang menghamburkan uang pada hal-hal konsumtif memberi pelajaran berharga. Prinsipnya sama baik miliarder maupun orang biasa, yakni uang harus dikelola dengan bijak agar tidak habis percuma.
Keempat barang di atas terlihat menyenangkan di awal tetapi bisa menjadi sumber pemborosan jangka panjang. Dengan memahami kesalahan ini, Anda bisa belajar untuk menempatkan prioritas pada hal-hal yang benar-benar memberi nilai tambah bagi hidup, bukan sekadar simbol status.