14 Pekerjaan Diprediksi Paling Rentang PHK hingga Punah saat Resesi Ekonomi
- Freepik
Lifestyle – Tidak ada yang bisa benar-benar memprediksi kapan resesi akan datang, namun sejarah membuktikan satu hal bahwa dampaknya bisa melumpuhkan berbagai sektor dalam waktu singkat. Saat daya beli menurun dan perusahaan menekan biaya, pemangkasan tenaga kerja menjadi langkah yang tak terelakkan sehingga sejumlah profesi diprediksi akan punah.
Pandemi COVID-19 merupakan contoh nyata bagaimana guncangan global membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, sekaligus menyadarkan bahwa tidak ada industri yang benar-benar aman. Karena itu, memahami jenis pekerjaan yang rentan hilang saat resesi bisa menjadi langkah antisipatif.
Dengan mengetahui sektor apa saja yang rawan terdampak, pekerja bisa lebih bijak dalam merencanakan karier, mempersiapkan keterampilan baru, hingga mencari sumber pendapatan alternatif. Mengutip FinanceBuzz Money, berikut 14 pekerjaan yang paling mungkin terkena gelombang PHK saat resesi melanda.
1. IT
Pernah dianggap sebagai karier paling aman, kini industri teknologi justru menghadapi ketidakpastian. Raksasa seperti Meta dan Amazon sudah melakukan pemangkasan besar-besaran, dan resesi bisa memperburuk situasi. Meski begitu, keunggulan pekerja tech adalah keterampilan digital yang memungkinkan mereka membangun usaha sampingan atau beralih profesi lebih cepat.
2. Sektor Pariwisata dan Perhotelan
Sektor yang bergantung pada pengeluaran ekstra konsumen biasanya paling dulu terkena imbas. Saat uang menipis, liburan dan tiket pesawat bukan lagi prioritas. Karyawan hotel, agen perjalanan, hingga maskapai pun rawan dirumahkan.
3. Seni dan Hiburan
Teater, konser, museum, hingga berbagai pertunjukan seni cenderung ditinggalkan ketika masyarakat fokus pada kebutuhan dasar. Industri ini biasanya akan stagnan hingga daya beli masyarakat pulih.
4. Pekerja Ritel
Peralihan ke belanja online dan penghematan konsumen membuat toko fisik semakin rentan. Banyak pegawai toko berpotensi kehilangan jam kerja bahkan pekerjaannya. Walau demikian, e-commerce masih membuka peluang baru bagi mereka yang mau beradaptasi.
5. Agen Properti
Tingginya suku bunga dan minimnya minat membeli rumah membuat pasar properti lesu. Agen penjualan rumah dan apartemen pun menjadi salah satu kelompok profesi yang paling cepat terdampak saat resesi.
6. Pekerjaan yang Bisa Digantikan Otomatisasi
Resesi kerap dimanfaatkan perusahaan untuk menekan biaya dengan otomatisasi. Mulai dari manufaktur, manajemen inventaris, hingga layanan makanan, semua berisiko digantikan mesin dan perangkat lunak.
7. Industri Jasa dan Restoran
Ketika kondisi keuangan menurun, makan di luar bukan lagi kebutuhan. Pelayan, koki, bartender, hingga staf restoran terancam kehilangan pekerjaan akibat turunnya jumlah pelanggan.
8. Penata Rambut dan Barber
Meski kebutuhan dasar, potong rambut bisa ditunda atau dilakukan sendiri di rumah. Ini membuat salon dan barbershop biasanya mengalami penurunan pelanggan saat resesi.
9. Pekerjaan Gudang
Selain otomatisasi, turunnya permintaan produksi juga membuat banyak gudang sepi aktivitas. Akibatnya, pekerja gudang sering kali menjadi korban pengurangan tenaga kerja.
10. Transportasi
Dari sopir truk, kru kapal pesiar, hingga pilot, semua bisa terdampak. Penurunan permintaan perjalanan dan distribusi barang membuat banyak pekerja transportasi kehilangan jam terbang maupun pekerjaan tetap.
11. Akuntan
Baik individu maupun perusahaan cenderung memangkas biaya jasa akuntansi saat keuangan ketat. Ditambah lagi, bisnis yang gulung tikar otomatis mengurangi kebutuhan tenaga akuntan.
12. Pekerja Konstruksi
Proyek pembangunan atau renovasi besar biasanya ditunda ketika kondisi ekonomi tak menentu. Perusahaan lebih memilih fokus menjaga aset ketimbang memperluas. Hal ini membuat pekerja konstruksi menjadi salah satu profesi rawan terdampak.
13. Industri Olahraga dan Rekreasi
Tiket pertandingan, merchandise, dan aktivitas rekreasi sering kali menjadi pos pertama yang dihapus dari anggaran rumah tangga. Akibatnya, banyak pekerja di industri olahraga dan leisure terancam kehilangan penghasilan.
14. Penjual Kendaraan Bermotor
Mobil, motor, hingga RV dan kapal pesiar adalah produk dengan nilai tinggi yang jarang dibeli ketika ekonomi lesu. Konsumen lebih memilih memperbaiki kendaraan lama dibanding membeli baru, membuat para tenaga penjual di industri ini rawan kehilangan pekerjaan.
Resesi memang tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya bisa diprediksi. Pekerjaan yang bergantung pada pengeluaran tambahan, layanan non-esensial, hingga posisi yang bisa digantikan teknologi menjadi yang paling rentan.
Bukan berarti semua orang di sektor ini pasti kehilangan pekerjaan.Bercermin dari masa pandemi, banyak industri mampu bangkit kembali. Kuncinya ada pada kemampuan beradaptasi, memperluas keterampilan, dan menyiapkan rencana agar bisa bertahan dan tetap relevan dalam situasi apa pun.