Gelar Sarjana vs Skill, Mana yang Lebih Penting untuk Mendapatkan Pekerjaan Pertama?

Ilustrasi wisuda
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Memasuki dunia kerja pertama kali adalah tantangan besar bagi banyak lulusan baru. Selain menyiapkan CV dan mempersiapkan wawancara, mereka sering dihadapkan pada pertanyaan klasik, apakah gelar sarjana lebih penting daripada keterampilan praktis?

 

Pertanyaan ini semakin relevan di era digital, di mana perusahaan modern menekankan keterampilan nyata dan kemampuan adaptasi daripada sekadar pendidikan formal.

 

Perubahan lanskap kerja, khususnya di sektor teknologi, fintech, dan AI, menuntut pekerja untuk memiliki kemampuan yang langsung dapat diterapkan di lapangan. Banyak perusahaan internasional kini mulai menilai kandidat berdasarkan kemampuan dan portofolio nyata, bukan hanya latar belakang pendidikan. 

 

Artikel ini akan membahas mana yang lebih penting untuk mendapatkan pekerjaan pertama: gelar sarjana atau keterampilan praktis, berdasarkan berbagai sumber.

 

Gelar Sarjana: Masih Relevan?

 

Gelar sarjana tradisional sering dianggap sebagai tiket utama untuk memasuki dunia profesional. Namun, perusahaan-perusahaan besar seperti Google, IBM, dan McKinsey kini mulai merekrut kandidat tanpa gelar sarjana, selama mereka memiliki keterampilan dan pengalaman yang relevan.

 

Penelitian juga menunjukkan bahwa lulusan baru yang hanya memiliki gelar tanpa pengalaman praktis sering kali kurang siap menghadapi tuntutan pekerjaan nyata. Hal ini menunjukkan bahwa gelar sarjana meskipun penting, tidak cukup untuk menjamin kesuksesan di pekerjaan pertama.

 

Keterampilan Praktis: Faktor Penentu

 

Keterampilan praktis, baik teknis maupun lunak (soft skills), semakin menjadi fokus utama perekrut. Kemampuan seperti pemecahan masalah, komunikasi efektif, dan kerja tim menjadi faktor penting dalam seleksi kandidat.

 

Dalam industri teknologi, keterampilan praktis sering kali lebih bernilai daripada gelar sarjana. Misalnya, kemampuan di bidang AI dan coding dapat meningkatkan prospek gaji hingga 21% dibandingkan kandidat yang hanya memiliki gelar tanpa keterampilan spesifik. 

 

Hal ini menunjukkan bahwa memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat memberikan keuntungan kompetitif besar.

 

Kombinasi Gelar dan Keterampilan

 

Meskipun keterampilan praktis semakin penting, gelar sarjana masih memberikan beberapa keuntungan, terutama di industri yang lebih tradisional. Kandidat yang memiliki kombinasi antara gelar sarjana dan keterampilan praktis—misalnya melalui magang, sertifikasi, atau proyek nyata—memiliki keunggulan kompetitif yang lebih besar.

 

Kombinasi ini menunjukkan bahwa pendidikan formal tidak bisa diabaikan sepenuhnya, tetapi perlu dilengkapi dengan pengalaman nyata dan keterampilan yang langsung bisa diterapkan di lapangan. Ini memastikan bahwa lulusan tidak hanya memiliki teori, tetapi juga kemampuan untuk berkontribusi secara efektif di pekerjaan pertama mereka.

 

Dalam mencari pekerjaan pertama, baik gelar sarjana maupun keterampilan praktis memiliki peran penting. Gelar sarjana dapat membuka peluang dan menjadi tanda kredibilitas awal, sedangkan keterampilan praktis menentukan kesiapan Anda untuk berkontribusi secara nyata di tempat kerja.

 

Calon pekerja sebaiknya tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi aktif mengembangkan keterampilan praktis melalui pelatihan, sertifikasi, proyek, atau magang. Dengan kombinasi keduanya, peluang mendapatkan pekerjaan pertama yang sesuai dengan aspirasi karier dan kemampuan pribadi akan meningkat secara signifikan.