Job Hugging vs Job Hopping, Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Karier Anda?
- Freepik
Lifestyle – Dalam dunia kerja modern, istilah job hopping dan job hugging semakin sering muncul dalam percakapan tentang karier. Kedua istilah ini mewakili dua pendekatan yang sangat berbeda dalam membangun masa depan profesional.
Ada orang yang berani berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain demi mencari peluang baru, sementara ada juga yang memilih bertahan meski mungkin tidak sepenuhnya puas dengan pekerjaannya.
Fenomena ini semakin relevan di tengah ketidakpastian ekonomi global yang memengaruhi pasar tenaga kerja. Alhasil, tren ini pun mengalami pergeseran.
Saat gelombang “Great Resignation” melanda, job hopping menjadi pilihan populer karena banyak pekerja mencari kompensasi dan pengalaman yang lebih baik. Namun, ketika kondisi ekonomi melambat, banyak profesional justru beralih ke job hugging, yaitu memilih bertahan di satu perusahaan karena merasa lebih aman.
Pertanyaannya, strategi mana yang sebaiknya Anda pilih untuk perkembangan karier jangka panjang?
Memahami Job Hopping
Job hopping adalah kebiasaan berpindah pekerjaan dalam waktu singkat, biasanya kurang dari tiga tahun. Banyak orang memilih strategi ini karena ingin meningkatkan gaji dengan cepat, memperoleh jabatan yang lebih baik, atau mendapatkan pengalaman di berbagai lingkungan kerja.
Job hopping sering dianggap sebagai jalan pintas untuk mempercepat pertumbuhan karier, terutama bagi mereka yang masih berada di tahap awal perjalanan profesional.
Kelebihan job hopping terletak pada peluang peningkatan pendapatan yang lebih cepat dibanding menunggu promosi internal. Selain itu, berpindah-pindah perusahaan memberi kesempatan untuk memperluas keterampilan dan membangun jaringan profesional yang lebih luas.
Meski demikian, job hopping bukan tanpa risiko. Riwayat kerja yang terlalu singkat dapat menimbulkan kesan kurang loyal di mata perekrut. Pekerja juga sering kali harus menghadapi tantangan adaptasi berulang, yang dapat menguras energi dan membuat stres.
Memahami Job Hugging
Sebaliknya, job hugging menggambarkan kebiasaan bertahan di pekerjaan meski tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Fenomena ini biasanya muncul karena karyawan ingin menghindari risiko ketidakpastian, terutama saat kondisi pasar tenaga kerja sedang tidak stabil.
Banyak pekerja memilih jalan ini karena merasa gaji yang stabil dan fasilitas tetap lebih aman daripada harus memulai dari awal di perusahaan lain.
Keuntungan dari job hugging adalah stabilitas karier yang lebih terjaga. Karyawan yang bertahan lama cenderung lebih dipercaya untuk mengisi posisi strategis karena dinilai loyal. Kesempatan untuk mendapatkan promosi internal pun lebih terbuka, terutama jika perusahaan memang memiliki jalur pengembangan yang jelas.
Namun, risiko yang mengintai tidak kalah besar. Bertahan terlalu lama tanpa perubahan bisa menyebabkan stagnasi karier. Rasa jenuh atau kehilangan motivasi pun bisa muncul, sehingga karyawan hanya hadir secara fisik tanpa benar-benar terlibat dalam pekerjaannya.
Mana Strategi yang Tepat?
Menentukan pilihan antara job hopping dan job hugging sangat bergantung pada situasi pribadi Anda. Jika tujuan utama adalah meningkatkan pendapatan dengan cepat dan memperluas pengalaman, job hopping bisa menjadi strategi yang tepat.
Namun, langkah ini tetap harus dilakukan secara terukur, agar rekam jejak profesional Anda tetap terlihat solid di mata perusahaan lain.
Sebaliknya, jika Anda mengutamakan rasa aman dan sudah berada di perusahaan yang memberikan peluang pengembangan, job hugging dapat menjadi pilihan terbaik. Meski demikian, penting untuk tetap mencari tantangan baru di dalam perusahaan, misalnya melalui pelatihan, proyek tambahan, atau program pengembangan karyawan, agar karier tidak terjebak dalam stagnasi.
Baik job hopping maupun job hugging memiliki kelebihan dan risiko masing-masing. Strategi terbaik bagi Anda ditentukan oleh prioritas, kondisi pasar tenaga kerja, serta visi karier jangka panjang.