9 Profesi Green Jobs Ini Diburu Gen Z, Gajinya Bisa Tembus Rp2,7 Miliar!

Ilustrasi Pekerjaan Entry Level di Sektor Green Jobs
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kesadaran akan perubahan iklim dan pentingnya menjaga lingkungan hidup kini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau aktivis, tetapi juga memengaruhi pilihan karier generasi muda. Generasi Z atau Gen Z, yang lahir di era digital dan dikenal peduli terhadap isu keberlanjutan, semakin tertarik pada profesi yang mendukung transisi menuju energi bersih. 

 

Profesi ini dikenal sebagai green jobs, yaitu pekerjaan yang berfokus pada keberlanjutan, energi terbarukan, hingga manajemen lingkungan.

 

Tren global menunjukkan peningkatan signifikan pada permintaan tenaga kerja hijau. Misalnya, survei LinkedIn di Uni Emirat Arab menyebut hampir 60 persen profesional Gen Z menginginkan pekerjaan yang ramah lingkungan. 

 

Di India, permintaan green jobs bahkan meningkat hampir 48 persen dalam setahun, terutama di kota kecil yang didominasi tenaga kerja muda. Fenomena ini menunjukkan bahwa green jobs bukan hanya tren sementara, melainkan prospek karier jangka panjang dengan penghasilan yang menjanjikan.

 

1. Teknisi Turbin Angin (Wind Turbine Technician)

 

Profesi ini fokus pada pemasangan, pemeliharaan, dan perbaikan turbin angin, baik di darat maupun lepas pantai. Dengan banyaknya proyek energi angin global, teknisi turbin angin menjadi salah satu green jobs paling dibutuhkan. Gaji tahunan bisa mencapai US$80.000 (sekitar Rp1,31 miliar).

 

2. Pemasang Solar PV (Solar PV Installer)

 

Seiring dengan meningkatnya penggunaan panel surya, instalatur Solar PV berperan penting dalam memasang dan merawat sistem tenaga surya. Profesi ini relatif cepat dipelajari melalui sertifikasi teknis. Gaji rata-rata mencapai US$70.000 per tahun (sekitar Rp1,14 miliar).

 

3. Insinyur Energi Terbarukan (Renewable Energy Engineer)

 

Seorang insinyur energi terbarukan merancang sistem energi bersih, mulai dari tenaga surya, angin, hingga bioenergi. Profesi ini menuntut keahlian teknik tinggi dan berkontribusi langsung pada transisi energi global. Gaji yang ditawarkan sekitar US$100.000 per tahun (Rp1,64 miliar).

 

4. Ahli Hidrogen Hijau (Green Hydrogen Engineer)

 

Hidrogen hijau digadang sebagai energi masa depan. Ahli hidrogen bertugas mengembangkan teknologi elektrolisis, infrastruktur penyimpanan, dan distribusi. Karena teknologinya masih baru, permintaan terhadap profesi ini terus meningkat. Gaji rata-rata mencapai US$120.000 per tahun (Rp1,96 miliar).

 

5. Spesialis Baterai dan Smart Grid

 

Pekerjaan ini fokus pada pengembangan penyimpanan energi dan jaringan listrik pintar agar pasokan energi terbarukan lebih stabil. Profesi ini sangat krusial dalam menghadapi tantangan intermitensi energi surya dan angin. Gaji rata-rata bisa mencapai US$110.000 per tahun (Rp1,80 miliar).

 

6. Manajer Keberlanjutan (Sustainability Manager)

 

Banyak perusahaan global kini diwajibkan memiliki laporan keberlanjutan dan strategi ESG (Environmental, Social, Governance). Seorang Sustainability Manager merancang kebijakan hijau, mengawasi implementasi, dan memastikan kepatuhan regulasi. Gaji tahunan mencapai US$90.000 hingga US$150.000 (Rp1,47 miliar hingga Rp2,46 miliar).

 

7. Manajer Pemasaran Hijau (Green Marketing Manager)

 

Profesi ini berfokus pada strategi pemasaran produk ramah lingkungan dan membangun brand yang peduli terhadap isu keberlanjutan. Dengan meningkatnya konsumen yang peduli lingkungan, peran ini sangat penting. Gaji rata-rata mencapai US$95.000 per tahun (Rp1,55 miliar).

 

8. Manajer Teknik Produksi di Industri Hijau

 

Profesi ini bertugas mengelola rantai pasok dan produksi agar lebih efisien serta ramah lingkungan. Peran manajer teknik produksi sangat dibutuhkan di industri manufaktur hijau dan energi bersih. Gaji tahunan bisa mencapai US$100.000 hingga US$165.000 (Rp1,64 miliar hingga Rp2,70 miliar).

 

9. Data Analyst untuk Keberlanjutan

 

Banyak perusahaan membutuhkan analis data yang fokus pada isu lingkungan, seperti mengukur emisi karbon, penggunaan energi, atau dampak proyek ramah lingkungan. Profesi ini menggabungkan keahlian data science dengan fokus keberlanjutan. Gaji rata-rata sekitar US$85.000 per tahun (Rp1,39 miliar).

 

Green jobs bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga kontribusi nyata terhadap masa depan bumi. Gen Z yang ingin mengejar karier bermakna sekaligus bergaji tinggi dapat memilih jalur ini. 

 

Mulai dari teknisi energi terbarukan hingga manajer keberlanjutan, setiap profesi hijau memiliki prospek cerah seiring meningkatnya transisi energi global. Dengan gaji yang bisa mencapai lebih dari Rp2,7 miliar per tahun, green jobs terbukti menjanjikan masa depan cerah sekaligus berkelanjutan.