Tutorial Menghitung Jumlah Tabungan Ideal untuk Gen Z, Cek di Sini!
- Freepik
Lifestyle – Mengelola keuangan sejak dini adalah langkah penting untuk membangun masa depan yang lebih terjamin. Generasi Z, yang kini mulai memasuki dunia kerja dan beradaptasi dengan tantangan finansial modern, perlu memahami bagaimana cara menyisihkan penghasilan untuk tabungan.
Tabungan bukan hanya sekadar simpanan, melainkan fondasi utama dalam mencapai berbagai tujuan hidup, mulai dari membeli rumah, menyiapkan dana darurat, hingga merencanakan pensiun dini.
Di tengah gaya hidup serba digital dan tren konsumsi yang semakin cepat, banyak Gen Z yang kerap kesulitan menyeimbangkan antara kebutuhan sehari-hari dan keinginan gaya hidup. Padahal, tanpa perhitungan yang matang, kondisi ini bisa membuat keuangan berantakan.
Oleh karena itu, mengetahui cara menghitung jumlah tabungan ideal sejak awal menjadi kunci agar kondisi finansial tetap sehat dan stabil.
Cara Menghitung Jumlah Tabungan Ideal untuk Gen Z
1. Gunakan Aturan 50/30/20
Salah satu metode paling populer dan mudah dipraktikkan adalah aturan 50/30/20. Dari total penghasilan bulanan, alokasikan 50 persen untuk kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, dan tempat tinggal.
Lalu, 30 persen digunakan untuk keinginan atau lifestyle, termasuk hiburan atau belanja. Sisanya, 20 persen wajib dialokasikan untuk tabungan atau investasi. Dengan cara ini, Anda bisa memastikan tabungan terus bertambah meski tetap menikmati hidup.
2. Tentukan Dana Darurat Sebagai Prioritas
Sebelum menghitung target tabungan jangka panjang, pastikan Anda memiliki dana darurat. Idealnya, jumlah dana darurat adalah 3–6 kali total pengeluaran bulanan. Misalnya, jika pengeluaran Anda Rp5 juta per bulan, maka dana darurat minimal yang harus disiapkan adalah Rp15–30 juta. Dana darurat ini menjadi perlindungan ketika menghadapi situasi mendesak, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan mendadak.
3. Hitung Tabungan Berdasarkan Tujuan Finansial
Setiap orang memiliki tujuan finansial berbeda. Misalnya, Gen Z yang ingin traveling ke luar negeri dalam dua tahun perlu menghitung total biaya perjalanan, lalu membaginya dengan jumlah bulan hingga target tercapai.
Jika total biaya Rp24 juta dan target waktu dua tahun, berarti Anda perlu menabung Rp1 juta per bulan. Metode ini membuat tabungan lebih terarah dan realistis sesuai kebutuhan.
4. Sisihkan Minimal 10–20 Persen dari Penghasilan
Jika aturan 50/30/20 dirasa sulit karena kebutuhan yang cukup tinggi, maka aturan sederhana adalah menyisihkan minimal 10–20 persen dari penghasilan setiap bulan. Angka ini cukup fleksibel, namun tetap memberi ruang bagi Anda untuk memiliki tabungan yang terus berkembang. Semakin besar persentase yang bisa Anda sisihkan, semakin cepat pula tujuan finansial dapat tercapai.
5. Gunakan Aplikasi Finansial untuk Memantau
Gen Z dikenal akrab dengan teknologi, sehingga memanfaatkan aplikasi keuangan bisa menjadi cara praktis untuk menghitung dan mengontrol tabungan. Dengan bantuan aplikasi, Anda bisa memantau pengeluaran harian, melihat tren pengeluaran bulanan, sekaligus mengatur target tabungan yang lebih terstruktur.
6. Pertimbangkan Inflasi dalam Perhitungan
Satu hal yang sering diabaikan adalah dampak inflasi. Tabungan Rp100 juta hari ini tidak akan memiliki daya beli yang sama lima atau sepuluh tahun mendatang. Oleh karena itu, selain menabung, penting juga menempatkan sebagian dana ke instrumen investasi rendah risiko seperti deposito atau reksa dana pasar uang agar nilainya tidak tergerus inflasi.
7. Lakukan Review Rutin Setiap Tahun
Kondisi finansial bisa berubah seiring waktu. Kenaikan gaji, bertambahnya tanggungan, atau perubahan gaya hidup bisa membuat kebutuhan tabungan ikut bergeser. Lakukan evaluasi rutin setidaknya setahun sekali untuk memastikan jumlah tabungan Anda masih sesuai dengan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Pentingnya Disiplin dalam Menabung
Menghitung jumlah tabungan ideal tidak ada artinya tanpa kedisiplinan. Banyak Gen Z yang semangat menabung di awal, tetapi gagal konsisten di tengah jalan karena tergoda gaya hidup. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan sistem autodebet yang langsung memotong penghasilan untuk tabungan setiap bulan. Dengan cara ini, tabungan menjadi prioritas utama, bukan sisa dari pengeluaran.
Tabungan yang ideal bukan berarti harus mengorbankan seluruh keinginan. Justru dengan perencanaan yang baik, Anda bisa tetap menikmati hidup sekaligus memastikan keamanan finansial. Ingatlah bahwa menabung adalah proses jangka panjang yang membutuhkan konsistensi, bukan hasil instan.
Dengan menghitung tabungan secara tepat, Gen Z dapat memastikan masa depan finansial yang lebih terarah. Gunakan metode yang sesuai, mulai dari aturan 50/30/20 hingga perhitungan berbasis tujuan. Jangan lupa, disiplin dan konsistensi adalah kunci utama. Semakin cepat Anda memulai, semakin besar peluang untuk mencapai kebebasan finansial di usia muda.