5 Penyebab Gaji Selalu Habis dan Cara Mengatasinya, Gak Perlu Lagi Kencangkan Ikat Pinggang

Ilustrasi Perlunya Evaluasi Keuangan (Financial Check-up)
Sumber :
  • Freepik

Sering kali gaji habis begitu saja karena tidak ada rencana keuangan yang terstruktur. Tanpa anggaran, pengeluaran kecil-kecil seperti jajan, ongkos transportasi, atau pesan makanan online tidak terasa yang jumlahnya bisa menguras hampir separuh gaji.

Tidak membuat catatan membuat seseorang jadi tidak tahu ke mana uang mereka “bocor”. Anggaran sederhana saja bisa membantu mengontrol arus keluar masuk uang dan mencegah kebiasaan belanja impulsif.

3. Terlalu Banyak Utang Konsumtif

Utang kartu kredit, cicilan paylater, hingga pinjaman online yang digunakan untuk belanja konsumtif juga bisa membuat gaji terasa lenyap begitu diterima. Bayangkan, jika hampir separuh gaji habis untuk membayar cicilan maka kebutuhan sehari-hari akan terasa sangat berat. Berbeda dengan utang produktif (seperti cicilan rumah atau modal usaha), utang konsumtif hanya memberikan kepuasan sesaat, tetapi membebani keuangan dalam jangka panjang.

4. Tidak Menyisihkan Dana Darurat atau Tabungan di Awal

Banyak orang menabung dengan prinsip “sisakan di akhir bulan kalau ada lebih”. Padahal, cara ini hampir selalu gagal karena gaji sudah habis duluan. Kebiasaan tidak menabung di awal membuat pengelolaan keuangan menjadi kacau. Dana darurat dan tabungan sebaiknya dipisahkan segera setelah gaji masuk, misalnya dengan metode pay yourself first. Dengan begitu, tabungan tetap aman dan tidak terpakai untuk kebutuhan konsumtif.

5. Pengeluaran Tersembunyi