Kementerian hingga Asosiasi Dorong Adopsi Bioplastik di Indonesia, Ini Manfaatnya Bagi Industri dan Pengurangan Sampah
- idnes
Dengan dukungan regulasi seperti Permenperin No. 55/2020 tentang Standar Industri Hijau untuk Kantong Bioplastik, ekosistem ini kian kuat. Selain itu, Tommy Tjiptadjaja menyoroti peran pentingnya asosiasi untuk berkolaborasi bersama mendorong edukasi, meningkatan kesadaran, meningkatkan adopsi teknologi bioplastik.
Hal itu sejalan dengan pernyataan komitmen bersama dalam AIGIS 2025 yang digagas oleh AMBI, Greenhope, dan GGGI menunjukkan pentingnya kolaborasi. Kemitraan strategis ini menjadi faktor pendorong untuk mewujudkan target pengelolaan nasional.
Senada dengan itu, Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono , menyampaikan pemerintah tidak bisa apa-apa tanpa pelaku usaha atau industri untuk mengimplementasikan target pemerintah. Dalam RPJMN menargetkan penyelesaian permasalahan sampah di Indonesia tuntas pada tahun 2029 sementara saat ini baru mencapai 39 persen.
“Pameran dan diskusi sepeti ini perlu dihadiri pemerintah dan perlu kita dukung terus, regulasi harus mengikuti inovasi yang ada. Jangan sampai regulasienghambat inovasi dan siolusi yang ada," kata Diaz.
Bioplastik bukan sekadar inovasi, melainkan langkah strategis menuju masa depan industri yang berkelanjutan. Dengan lima peran pentingnya, bioplastik menjadi garda terdepan dalam upaya mengurangi sampah plastik dan mendorong ekonomi hijau.
Sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat akan menentukan keberhasilan transisi ini, sehingga Indonesia bisa lebih cepat mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.