Mengapa Banyak Keluarga Kelas Menengah Sulit Naik Status?

Ilustrasi mengatur keuangan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Keluarga kelas menengah sering dianggap berada di posisi aman karena memiliki penghasilan tetap, bisa memenuhi kebutuhan pokok, bahkan sesekali menikmati gaya hidup modern. Namun, kenyataannya banyak keluarga kelas menengah sulit naik kelas menuju kondisi finansial yang lebih mapan. 

 

Alih-alih menambah aset, tak jarang mereka justru terjebak pada lingkaran pengeluaran yang besar sehingga tabungan dan investasi minim.

 

Fenomena ini bukan tanpa sebab. Banyak faktor yang membuat keluarga kelas menengah tetap berada di “zona nyaman” tanpa ada kemajuan berarti. Pola pikir, gaya hidup, hingga kesalahan dalam mengelola keuangan kerap menjadi batu sandungan. 

 

Untuk memahami lebih jauh, berikut beberapa penyebab utama mengapa banyak keluarga kelas menengah sulit naik kelas.

 

1. Terjebak Gaya Hidup Konsumtif

 

Salah satu faktor utama adalah godaan untuk tampil sesuai tren. Pengeluaran untuk belanja barang bermerek, makan di restoran mahal, hingga liburan mewah sering kali tidak sebanding dengan pendapatan. Akibatnya, tabungan tergerus dan peluang investasi hilang.

 

2. Tidak Punya Rencana Keuangan Jangka Panjang

 

Banyak keluarga kelas menengah hanya fokus pada kebutuhan bulanan tanpa memiliki perencanaan jangka panjang. Tanpa roadmap keuangan, sulit bagi mereka mencapai target seperti membeli rumah kedua, pendidikan anak, atau pensiun nyaman.

 

3. Mengandalkan Utang Konsumtif

 

Kredit tanpa perhitungan, seperti kartu kredit atau paylater, sering dimanfaatkan untuk memenuhi gaya hidup. Padahal, utang konsumtif hanya menambah beban cicilan bulanan tanpa menghasilkan aset bernilai.

 

4. Minim Literasi Keuangan

 

Kurangnya pengetahuan tentang instrumen keuangan membuat banyak keluarga kelas menengah enggan atau takut berinvestasi. Mereka lebih memilih menabung konvensional yang nilainya kalah oleh inflasi, sehingga sulit mengembangkan kekayaan.

 

5. Tidak Mempersiapkan Dana Darurat

 

Tanpa dana darurat, setiap kali ada kebutuhan mendesak, keluarga terpaksa berutang atau mengambil tabungan yang seharusnya untuk tujuan jangka panjang. Hal ini membuat stabilitas finansial terganggu.

 

6. Penghasilan Tidak Dikembangkan

 

Banyak keluarga bergantung pada satu sumber penghasilan saja, misalnya gaji bulanan. Padahal, peluang untuk menambah income dari usaha sampingan atau investasi bisa membantu mereka naik kelas lebih cepat.

 

7. Kurang Disiplin Menabung dan Berinvestasi

 

Disiplin adalah kunci. Meski penghasilan cukup, jika tidak konsisten menyisihkan uang untuk ditabung dan diinvestasikan, kekayaan tidak akan bertumbuh.

 

Artinya, keluarga kelas menengah bisa naik kelas asalkan mampu mengelola keuangan dengan baik. Kuncinya ada pada pengendalian gaya hidup, disiplin menabung, serta keberanian untuk berinvestasi. 

 

Dengan strategi yang tepat, kelas menengah bukan hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang menjadi lebih sejahtera.