Investasi Emas Digital vs Fisik, Mana yang Lebih Untung?

Ilustrasi investasi emas
Sumber :
  • Freepik

LifestyleInvestasi emas fisik telah menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun. Era digital membawa tren baru, yakni emas kini bisa dimiliki tanpa bentuk fisik. Lalu, manakah yag lebih menguntungkan?

Emas digital semakin diminati karena praktis, terjangkau, dan mudah diakses lewat aplikasi. Di satu sisi, emas fisik tetap punya daya tarik klasik karena memberikan rasa aman dan kontrol penuh atas aset. Keduanya sama-sama memiliki nilai tukar mengikuti harga emas dunia, tetapi cara penyimpanan dan biaya pengelolaannya berbeda.

Sebelum menentukan pilihan, penting memahami perbedaan mendasar antara emas digital dan fisik. Emas fisik berupa logam mulia yang dapat disimpan di rumah atau brankas sedangkan emas digital adalah representasi nilai emas yang disimpan secara elektronik melalui platform resmi. 

Kelebihan dan Kekurangan Emas Fisik

Emas fisik dianggap sebagai bentuk investasi yang paling aman secara psikologis karena pemilik bisa memegang langsung asetnya. Logam mulia ini dapat dijadikan perhiasan atau disimpan dalam bentuk batangan. 

Keunggulan utamanya adalah bebas risiko gangguan teknologi seperti peretasan. Selain itu, emas fisik bisa menjadi simpanan darurat karena mudah dijual di toko emas atau Pegadaian.

Namun, emas fisik memiliki tantangan tersendiri. Biaya cetak dan ongkos pembuatan relatif tinggi, terutama untuk emas batangan dengan ukuran kecil. 

Penyimpanan juga menjadi persoalan karena rentan pencurian jika tidak disimpan di brankas. Biaya sewa safe deposit box (SDB) di bank bisa menambah pengeluaran. Dari sisi likuiditas, menjual emas fisik memerlukan waktu karena harus datang ke toko atau pegadaian.

Kelebihan dan Kekurangan Emas Digital

Emas digital menawarkan kemudahan transaksi melalui platform online seperti dompet digital (e-wallet), marketplace, atau aplikasi investasi resmi yang diawasi oleh OJK. Dengan modal kecil, yakni mulai dari Rp10 ribu sudah bisa membeli emas digital sesuai kemampuan. 

Fleksibilitas ini membuat emas digital cocok untuk generasi muda yang menginginkan akses cepat tanpa harus menyimpan logam mulia. Selain itu, emas digital lebih praktis untuk likuiditas. Investor bisa menjual emas kapan saja melalui aplikasi dengan harga mengikuti pasar real-time. Beberapa platform bahkan memungkinkan konversi ke emas fisik jika saldo mencapai jumlah tertentu.

Namun, emas digital juga punya risiko. Aset sepenuhnya bergantung pada sistem teknologi dan keamanan platform. Meski penyedia resmi diawasi OJK, tetap ada potensi risiko seperti peretasan atau gangguan sistem. Selain itu, investor tidak bisa langsung memegang emas yang dimilikinya, sehingga bagi sebagian orang terasa kurang “nyata”.

Mana yang Lebih Menguntungkan?

Secara nilai investasi, emas fisik dan emas digital sama-sama mengikuti pergerakan harga emas dunia. Artinya, keuntungan atau kerugian dari kenaikan dan penurunan harga emas relatif sama. Perbedaan utama terletak pada aspek biaya, keamanan, dan fleksibilitas.

Jika Anda tipe investor konservatif yang mengutamakan rasa aman dan kontrol penuh, emas fisik lebih cocok. Sebaliknya, jika Anda menginginkan investasi praktis, modal kecil, dan mudah dicairkan, emas digital menjadi pilihan ideal. Banyak investor memilih mengombinasikan keduanya: emas fisik untuk simpanan jangka panjang dan emas digital untuk investasi fleksibel.

Investasi emas tetap menjadi instrumen favorit di tengah ketidakpastian ekonomi. Pilihan antara emas digital dan fisik bergantung pada kebutuhan dan profil risiko masing-masing investor. Apapun pilihannya, pastikan membeli dari platform resmi dan memantau pergerakan harga emas agar investasi tetap cuan.