Biaya Hidup di Taiwan Ternyata Jauh Lebih Murah Dibanding Indonesia, Buat Makan Aja Cuma…
- Freepik
Lifestyle – Tren pelajar Indonesia yang melanjutkan studi ke Taiwan terus meningkat setiap tahun. Saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara pengirim pelajar terbanyak kedua ke Taiwan, setelah Vietnam, dengan jumlah mencapai sekitar 16 ribuan orang yang sedang menempuh pendidikan pada tahun 2024.
“Kalau pelajar Vietnam umumnya kuliah sambil bekerja, mayoritas pelajar Indonesia di Taiwan lebih fokus pada studi,” ungkap Ketua Ikatan Citra Alumni Taiwan Indonesia (ICATI) Jakarta, Simon Hu, ditemui saat Pameran Pendidikan Taiwan THEFI 2025 di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Sabtu 9 Agustus 2025.
Menurut Simon, salah satu alasan banyak pelajar Indonesia yang meneruskan studi ke Taiwan karena biaya hidup di sana jauh lebih rendah dibanding Indonesia, terutama Jakarta.
“Umpama di Taipei (ibukota Taiwan), biaya hidupnya itu seperti di pinggiran Jakarta, jauh lebih murah. Kalau sekali kita makan (di Taipei) itu mungkin kalau di kantin bisa sekitar Rp20 ribu, udah bisa mendapatkan makanan yang cukup bergizi lah lumayan,” ungkapnya.
“Kalau makin ke arah selatan itu makin murah, biasanya ada beda 10 persen. Di Jakarta, biaya hidup dari makan, dari tempat tinggal itu sangat mahal,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, kata Simon, untuk urusan tempat tinggal, Taiwan banyak menyediakan asrama dengan harga terjangkau.
“Di sana juga disediakan juga asrama. Asrama juga boleh dibilang sangat murah di setiap tempat universitas,” imbuhnya.
(Biaya asrama) untuk mahasiswa, untuk pelajar, antara 3.000-4.000 TWD, itu berarti sekitar Rp500-550 sekarang paling tinggi,” sambungnya.
Pameran THEFI 2025.
- VIVA/Sumiyati
Tidak heran, jika ribuan pelajar dan orangtua memadati pameran pendidikan tinggi Taiwan Higher Education Fair Indonesia (THEFI) 2025. Antusiasme pengunjung tampak tak surut sejak pagi hingga sore - menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap peluang melanjutkan studi ke Taiwan.
Pameran THEFI di Jakarta, menghadirkan 47 perguruan tinggi ternama dari Taiwan yang open booth. Tiga booth yang nampak paling banyak dikunjungi antara lain, National Taiwan University (NTU), National Tsing Hua University dan Yang Ming Chiao Tung University (NYCU), di mana ketiga kampus tersebut memiliki reputasi baik - masuk dalam daftar 200 universitas terbaik dunia versi QS World University Rankings 2026.
Ketua Umum ICATI, Hengky Lau mengatakan bahwa THEFI menjadi wadah strategis untuk memperkenalkan kualitas pendidikan tinggi Taiwan kepada pelajar Indonesia.
“Melalui pameran ini, para pelajar bisa melihat langsung potensi dan manfaat kuliah di Taiwan. Selain kualitas akademik yang telah diakui secara global, biaya pendidikan dan biaya hidup di sana relatif terjangkau. Ditambah lagi, peluang beasiswanya sangat terbuka lebar bagi pelajar Indonesia,” beber Hengky Lau.