5 Kesalahan Fatal Saat Investasi Kripto yang Harus Dihindari Pemula
- Freepik
Lifestyle – Investasi kripto kini telah menjadi bagian dari percakapan finansial sehari-hari, terutama di kalangan anak muda dan kelas menengah. Dengan modal mulai ratusan ribu rupiah, siapa pun kini bisa membeli aset seperti Bitcoin, Ethereum, atau Solana.
Namun, seperti investasi lainnya, potensi keuntungan tinggi datang seiring risiko besar. Banyak pemula tergoda ikut tren tanpa memahami cara kerja aset digital ini secara menyeluruh. Akibatnya, bukan untung yang didapat, melainkan kerugian yang besar, bahkan ada yang sampai trauma dan meninggalkan dunia kripto sama sekali.
Agar Anda tidak mengalami hal serupa, simak lima kesalahan fatal yang sering dilakukan saat memulai investasi kripto dan bagaimana cara menghindarinya.
1. Investasi Tanpa Ilmu Dasar
Salah satu kesalahan paling umum adalah membeli kripto tanpa tahu apa yang sebenarnya dibeli. Banyak pemula membeli aset hanya karena melihat harga naik atau ikut-ikutan tren media sosial.
Investasi tanpa memahami konsep dasar seperti blockchain, volatilitas, whitepaper, atau fungsi token adalah tindakan yang sangat berisiko. Anda bisa saja membeli aset tanpa nilai fundamental yang jelas, hanya karena terdorong FOMO (fear of missing out).
Sebelum menyetor dana, luangkan waktu untuk belajar. Mulailah dari memahami cara kerja teknologi blockchain, jenis-jenis aset kripto, dan istilah penting lain dalam dunia ini.
2. Tidak Menggunakan Platform Legal
Di Indonesia, semua aktivitas jual beli aset kripto harus dilakukan di exchange yang terdaftar di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Sayangnya, banyak pemula tergiur dengan platform ilegal yang menjanjikan keuntungan cepat.
Platform yang tidak legal rawan penipuan, dana sulit ditarik, bahkan bisa hilang karena tidak ada pengawasan regulator. Untuk menghindari risiko tersebut, pastikan Anda berinvestasi hanya di platform legal seperti Indodax, Tokocrypto, Pintu, atau Rekeningku.
3. Menaruh Semua Dana dalam Kripto
Sebagian orang terlalu percaya diri dan langsung menaruh sebagian besar tabungannya di kripto. Padahal, aset ini tergolong sangat volatil. Nilai portofolio Anda bisa anjlok puluhan persen hanya dalam beberapa jam.
Strategi terbaik adalah membatasi alokasi dana untuk kripto sebagai bagian dari diversifikasi. Idealnya, Anda hanya menggunakan dana dingin—uang yang tidak akan mengganggu kebutuhan hidup jika terjadi kerugian.
Investasi kripto sebaiknya bukan satu-satunya kendaraan finansial Anda. Kombinasikan dengan instrumen lain seperti reksa dana, emas, atau obligasi.
4. Mengabaikan Keamanan Aset Digital
Banyak kasus peretasan terjadi karena investor lalai menjaga keamanan akun dan wallet-nya. Kesalahan umum termasuk menggunakan kata sandi lemah, tidak mengaktifkan otentikasi dua faktor, atau menyimpan aset dalam platform terlalu lama.
Untuk melindungi aset Anda, aktifkan semua fitur keamanan di exchange, gunakan password unik, dan pertimbangkan untuk memindahkan aset ke dompet pribadi jika jumlahnya besar.
Semakin tinggi nilai aset kripto Anda, semakin penting pula menjaga keamanannya secara mandiri.
5. Bersikap Emosional saat Harga Berfluktuasi
Harga kripto bisa naik-turun drastis dalam waktu singkat. Pemula yang tidak siap mental sering panik saat harga anjlok dan langsung menjual dengan kerugian besar. Sebaliknya, saat harga naik tinggi, mereka justru membeli di puncak dan terjebak saat harga kembali turun.
Penting untuk memiliki strategi yang matang sejak awal dan berkomitmen pada tujuan investasi jangka panjang. Hindari membuat keputusan berdasarkan emosi sesaat atau bisikan media sosial.
Menerapkan pendekatan rasional akan membuat Anda lebih tahan banting terhadap gejolak pasar yang sudah menjadi ciri khas dunia kripto.
Investasi kripto memang menawarkan peluang besar, tetapi juga penuh jebakan jika dilakukan tanpa bekal yang cukup. Lima kesalahan di atas sering dilakukan oleh investor pemula dan bisa berakibat fatal bagi keuangan Anda.
Dengan belajar terlebih dahulu, menggunakan platform yang aman, mengelola dana secara bijak, menjaga keamanan aset, dan tetap rasional dalam setiap keputusan, Anda bisa meminimalkan risiko kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan di dunia aset digital.
Ingat, menjadi investor sukses bukan soal siapa yang mulai duluan, tapi siapa yang paling konsisten dan cerdas dalam mengelola risiko.