Waspada! Rekening Dormant Bisa Merugikan, Ini 5 Penyebab yang Wajib Dihindari Nasabah

Ilustrasi rekening bank
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Memiliki lebih dari satu rekening bank sudah menjadi hal umum saat ini. Ada yang digunakan khusus untuk menerima gaji, ada pula yang dibuat hanya untuk kebutuhan tertentu seperti keperluan administrasi, transaksi digital, atau tabungan masa depan. 

 

Namun, tanpa disadari, banyak orang justru membiarkan rekening tersebut menganggur terlalu lama. Akibatnya, rekening berubah status menjadi dormant atau tidak aktif.

 

Status rekening dormant sebenarnya bukan hal sepele. Jika tidak segera ditangani, Anda bisa kehilangan akses terhadap dana di dalamnya, bahkan terkena potongan biaya administrasi secara rutin. 

 

Lebih buruk lagi, rekening bisa ditutup sepihak oleh bank jika tidak memiliki saldo. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenali kebiasaan-kebiasaan yang berisiko membuat rekening berubah menjadi dormant.

 

1. Tidak Ada Aktivitas Transaksi dalam Jangka Waktu Tertentu

 

Kebanyakan bank akan menetapkan suatu rekening sebagai dormant jika tidak ada transaksi selama periode tertentu, biasanya antara 6 bulan hingga 12 bulan. Transaksi yang dimaksud bukan hanya penarikan atau transfer, tetapi juga termasuk cek saldo, top-up e-wallet, atau pembayaran tagihan. 

 

Jika rekening benar-benar tidak tersentuh selama waktu tersebut, bank secara otomatis akan menonaktifkan fungsi transaksi rekening tersebut.

 

2. Jarang Digunakan atau Lupa Akses

 

Rekening yang sudah lama tidak digunakan, bahkan Anda lupa nomor rekening atau PIN-nya, sangat rentan menjadi dormant. Hal ini sering terjadi pada rekening sekunder yang dibuat hanya untuk kebutuhan jangka pendek atau keperluan tertentu. Banyak orang lupa bahwa rekening tetap harus digunakan minimal sesekali untuk mempertahankan status aktifnya.

 

3. Saldo Rekening Kosong dalam Waktu Lama

 

Rekening dengan saldo Rp0 dan tidak memiliki aktivitas masuk atau keluar dalam waktu tertentu juga akan dikategorikan sebagai dormant. Beberapa bank bahkan dapat langsung menutup rekening tersebut jika tidak ada aktivitas lebih lanjut. 

 

Kondisi ini sangat umum terjadi pada rekening yang dibuat untuk promosi tertentu atau pembukaan massal tanpa perencanaan penggunaan jangka panjang.

 

4. Aktivitas Mencurigakan atau Transaksi Tidak Wajar

 

Dalam beberapa kasus, rekening bisa diblokir dan kemudian masuk ke status dormant jika ditemukan aktivitas tidak biasa yang mencurigakan, seperti percobaan transaksi besar mendadak atau pola transfer tidak wajar. 

 

Bank akan melakukan peninjauan dan menonaktifkan sementara rekening hingga statusnya dikonfirmasi aman. Jika tidak ada klarifikasi dari pemilik, maka rekening bisa tetap dalam status dormant.

 

5. Rekening Pemilik yang Sudah Meninggal Dunia

 

Jika pemilik rekening meninggal dunia dan tidak ada ahli waris yang mengurus rekening tersebut, maka bank akan menonaktifkan akses rekening. Dalam jangka waktu tertentu, rekening tersebut juga akan berubah status menjadi dormant. Ini merupakan prosedur standar untuk menjaga keamanan dana dan menghindari penyalahgunaan.

 

Tips Mencegah Rekening Jadi Dormant

 

Untuk mencegah agar rekening Anda tidak berstatus dormant, berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:

 

1. Lakukan minimal satu transaksi setiap 3–6 bulan, seperti tarik tunai atau cek saldo.

 

2. Gunakan rekening tersebut untuk pembayaran rutin seperti listrik atau belanja online.

 

3. Pastikan selalu ada saldo di atas batas minimum.

 

4. Pantau aktivitas rekening secara berkala melalui mobile banking atau internet banking.

 

5. Jangan biarkan rekening menganggur terlalu lama, walaupun hanya sekadar rekening cadangan.

 

Rekening dormant bisa menimbulkan banyak kerugian, terutama jika Anda kehilangan akses ke dana atau harus mengurus aktivasi ulang di kantor cabang. 

 

Maka dari itu, penting bagi Anda untuk terus memantau dan menggunakan rekening secara aktif, meski hanya untuk transaksi kecil. Hindari lima kebiasaan di atas agar rekening Anda tetap aktif, aman, dan terhindar dari potensi kerugian yang tidak perlu.