Hati-hati! 5 Modus Penipuan Kripto yang Harus Diwaspadai Agar Tidak Tergoda Tawaran Cuan Instan

Ilustrasi Cuan dari Kripto
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Popularitas aset kripto di Indonesia terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi digital yang kian pesat. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai transaksi kripto nasional mencapai Rp49,57 triliun pada Mei 2025. Angka ini menandakan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap investasi aset digital sebagai alternatif selain saham dan reksa dana.

Namun di balik euforia tersebut, muncul pula ancaman serius berupa penipuan kripto yang makin beragam. Jika tidak berhati-hati, investor bisa dengan mudah menjadi korban skema penipuan digital. 

Chief Operating Officer Upbit Upbit Indonesia, Resna Raniadi, mengimbau masyarakat untuk memahami dan mewaspadai berbagai modus penipuan yang marak terjadi. Berikut lima modus penipuan kripto yang paling umum, beserta cara menghindarinya:

1. Phishing

Phishing atau Tautan Palsu Berkedok Login Resmi adalah salah satu modus yang paling sering digunakan pelaku penipuan. Teknik ini memanfaatkan tautan palsu yang menyerupai situs resmi untuk mengelabui pengguna. Saat korban mengakses tautan tersebut dan memasukkan informasi seperti email, kata sandi, atau kode OTP, data tersebut langsung dicuri.

Untuk menghindari phishing, pastikan Anda hanya mengakses situs atau aplikasi dari kanal resmi, tidak mengklik tautan mencurigakan dari email atau pesan tidak dikenal. Selalu mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) sebagai pengaman tambahan.

2. Menjanjikan Cuan Instan

Modus lainnya yang sering menjerat korban adalah aplikasi investasi palsu yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Setelah dana disetorkan, aplikasi tersebut mendadak tidak bisa diakses atau hilang sama sekali.

Untuk mencegah kerugian, pastikan Anda hanya menggunakan aplikasi yang telah terdaftar dan diawasi oleh otoritas resmi seperti Bappebti atau OJK. Hindari pula godaan cuan instan tanpa risiko karena investasi yang sah selalu memiliki unsur risiko dan membutuhkan pertimbangan matang.

3. Mengatasnamakan Pihak Resmi

Modus ini memanfaatkan kedekatan identitas visual dengan platform resmi. Pelaku berpura-pura menjadi petugas layanan pelanggan dari platform kripto dan menghubungi korban melalui pesan singkat atau telepon. Mereka akan meminta data pribadi seperti kode OTP, password, atau informasi akun dengan dalih verifikasi.

Faktanya, platform trading kripto resmi seperti Upbit Indonesia tidak pernah meminta informasi sensitif melalui saluran tidak resmi. Jika Anda menerima pesan mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang dan jangan memberikan informasi apa pun.

4. Giveaway di Media Sosial

Modus giveaway palsu sering muncul di media sosial dengan akun yang meniru profil resmi dari platform terkenal. Pelaku menawarkan hadiah aset kripto dalam jumlah besar dengan syarat mengirimkan sejumlah dana terlebih dahulu sebagai biaya verifikasi. Setelah dana dikirim, komunikasi langsung diputus.

Supaya tehindar dari jebakan ini, Anda diminta untuk selalu periksa keaslian akun media sosial yang mengadakan giveaway dan jangan pernah mengirimkan aset kripto dengan iming-iming hadiah. Perusahaan resmi tidak pernah meminta dana sebagai syarat mengikuti promosi.

5. Skema Ponzi dan Investasi Berkedok Referral

Skema Ponzi dan investasi berbasis kode referral juga menjadi penipuan yang sering menjerat korban. Skema ini menjanjikan imbal hasil tinggi hanya dengan merekrut anggota baru. Keuntungan yang dibayarkan kepada investor lama sebenarnya berasal dari dana investor baru, bukan dari aktivitas bisnis nyata.

Ketika tidak ada lagi peserta baru, sistem akan runtuh dan dana hilang. Sebagai masyarakat cerdas, hindari tawaran investasi yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, dan selalu pastikan model bisnisnya masuk akal dan diawasi oleh regulator.

Seiring tumbuhnya pasar kripto Indonesia, penting bagi masyarakat untuk tidak hanya fokus pada potensi keuntungan, tetapi juga memahami risiko keamanan digital yang mengintai. Dengan mengenali pola penipuan dan bersikap waspada, masyarakat dapat melangkah lebih aman dalam dunia kripto yang dinamis.

Seperti ditegaskan Resna Raniadi, bahwa edukasi dan literasi digital adalah kunci utama dalam membangun ekosistem investasi yang aman dan berkelanjutan. Selain itu, pentingnya platform trading kripto di tanah air untum memperkuat sistem keamanan, memberikan edukasi publik, serta memperluas kolaborasi dengan regulator untuk menciptakan lingkungan investasi digital yang sehat.