10 Tips Jadi Pembeli Cerdas Suapaya Gak Dicap Kaum Rojali-Rohana

Ilustrasi belanja di mall
Sumber :
  • Istimewa

Lifestyle – Fenomena rojali (rombongan jarang beli) dan rohana (rombongan hanya nanya) kian merebak di pusat perbelanjaan. Meskipun sah-sah saja menikmati suasana mal sebagai destinasi hiburan, terdapat trik menjadi pembeli cerdas sekaligus menikmati pengalaman di mal tanpa perlu dicap sebagai pengunjung yang hanya meramaikan.

Rojali dan rohana merupakan istilah yang menggambarkan kelompok pengunjung yang datang ke mal hanya untuk rekreas atau sekadar melihat-lihat tanpa intensi kuat untuk berbelanja. Namun, perilaku ini kerap menimbulkan persepsi negatif dari para peritel dan pelaku bisnis.

Pentingnya Jadi Pembeli Cerdas

Pusat perbelanjaan atau mal merupakan tempat retailer berinvestasi besar untuk menarik minat konsumen. Ketika pengunjung hanya berfokus pada rekreasi tanpa ada niat bertransaksi, hal ini dapat memengaruhi operasional toko, mulai dari efisiensi staf hingga analisis data penjualan. 

Menjadi pembeli yang cerdas adalah kunci untuk menavigasi era konsumerisme modern, di mana garis antara rekreasi dan transaksi seringkali kabur. Pembeli cerdas berarti Anda memahami dinamika ini dan berupaya menciptakan interaksi yang saling menguntungkan. Ini juga tentang mengelola diri sendiri agar tidak terjebak dalam godaan belanja impulsif atau, sebaliknya, membuang waktu penjual secara tidak efektif.

10 Tips Jadi Pembeli Cerdas

Berikut 10 tips praktis yang akan membantu Anda menjaga reputasi baik di mata retailer dengan tetap menerapkan kebiasaan belanja bertanggung jawab sehingga kantong tidak jebol. 

1. Tetapkan Tujuan ke Mal

Sebelum memasuki mal, tentukan dengan jelas tujuan Anda. Apakah Anda ingin membeli barang spesifik, sekadar window shopping, mencari inspirasi, atau hanya bersosialisasi.  Menetapkan tujuan akan membantu Anda fokus dan menghindari kesan hanya jalan-jalan tanpa arah. Jika tujuan Anda memang hanya rekreasi, pastikan perilaku Anda tidak mengganggu operasional toko.

2. Riset Awal Jika Ada Niat Beli

Apabila Anda memiliki intensi untuk membeli suatu barang, lakukan riset awal secara online. Bandingkan harga, baca ulasan, dan identifikasi toko yang menjual produk tersebut. Ini menunjukkan Anda adalah pembeli yang serius dan efisien, sehingga interaksi dengan staf toko bisa lebih terfokus.

3. Berinteraksi dengan Etika

Jika Anda bertanya kepada staf toko, pastikan pertanyaan Anda relevan dan tunjukkan minat yang tulus, meskipun Anda belum yakin akan membeli. Hindari bertanya detail produk yang sudah jelas tertera atau membuang waktu penjual jika Anda tahu pasti tidak akan membeli. Sampaikan terima kasih setelah mendapatkan informasi.

4. Hindari Menyentuh Produk Terlalu Banyak

Saat melihat-lihat, perlakukan produk dan display toko dengan hati-hati. Hindari menyentuh barang terlalu banyak jika tidak perlu, apalagi merusak kemasan. Ingatlah bahwa barang-barang tersebut adalah inventaris toko yang dijaga untuk konsumen serius.

5. Manfaatkan Fasilitas Umum dengan Bijak

Mal menyediakan banyak fasilitas gratis seperti pendingin udara, toilet, dan tempat duduk. Manfaatkan fasilitas ini dengan bijak dan tidak berlebihan. Hindari menggunakan area toko sebagai tempat beristirahat yang mengganggu lalu lintas pengunjung lain atau staf.

6. Pertimbangkan Kunjungan di Jam Sepi

Jika tujuan utama Anda adalah rekreasi atau sekadar window shopping tanpa niat membeli, pertimbangkan untuk datang di jam-jam sepi mal, misalnya, di pagi hari atau hari kerja). Ini mengurangi potensi Anda mengganggu pengunjung lain atau staf di jam sibuk penjualan.

7. Dukung Bisnis Kecil dan UMKM

Jika Anda memang punya budget untuk rekreasi atau hiburan, pertimbangkan untuk mendukung bisnis kecil atau UMKM yang ada di mal, misalnya dengan membeli minuman, makanan ringan, atau produk unik lainnya. Ini adalah bentuk kontribusi Anda terhadap ekosistem mal.

8. Kurangi Keinginan Mencoba Banyak Barang

Terutama untuk pakaian atau aksesoris, jika Anda tidak memiliki intensi kuat untuk membeli, batasi jumlah barang yang Anda coba. Proses mencoba pakaian memakan waktu dan sumber daya toko (misalnya, staf yang harus merapikan kembali ruang ganti).

9. Jangan Ragu Katakan Terima Kasih, Hanya Melihat-lihat

Jika staf mendekati Anda dan Anda memang hanya melihat-lihat, sampaikan dengan sopan. Frasa seperti "Terima kasih, saya hanya melihat-lihat sebentar" atau "Terima kasih, saya akan berkeliling dulu" sudah cukup dan menunjukkan Anda menghargai waktu mereka.

10. Bertanggung Jawab

Pada akhirnya, tips ini bermuara pada menjadi konsumen yang bertanggung jawab dan beretika. Baik Anda membeli atau hanya melihat-lihat, ingatlah bahwa setiap interaksi di mal memengaruhi lingkungan ritel. Sikap positif dan menghargai akan selalu meninggalkan kesan yang baik.

Menjadi pembeli cerdas di era Rojali dan Rohana bukan tentang memaksa diri untuk selalu membeli, melainkan tentang bagaimana kita berinteraksi dengan ekosistem mal secara etis dan bijaksana. Dengan menerapkan tips ini, Anda dapat terus menikmati pusat perbelanjaan sebagai destinasi multifungsi, menjaga hubungan baik dengan para peritel, dan yang terpenting, menjadi konsumen yang cerdas dan bertanggung jawab. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan belanja yang sehat dan saling menghargai.