Investasi Emas vs Bitcoin, Mana yang Lebih Cuan di Masa Depan?
- Freepik
Investasi emas telah terbukti sebagai penyimpan nilai jangka panjang. Di tengah inflasi dan ketidakstabilan ekonomi global, emas sering dianggap sebagai aset aman atau safe haven. Banyak bank sentral di dunia—termasuk di Asia dan Eropa Timur—secara konsisten menambah cadangan emas mereka karena stabilitasnya.
Pada kuartal pertama 2025, permintaan emas dari bank sentral global tercatat lebih dari 240 ton, melampaui rata-rata tahunan lima tahun terakhir. Harga emas pun cenderung naik seiring inflasi dan penurunan nilai mata uang fiat. Menurut proyeksi dari Goldman Sachs, harga emas bisa mencapai US$3.700–4.000 per ons atau sekitar Rp60–65 juta per ons pada akhir dekade ini.
2. Bitcoin, Aset Digital dengan Potensi Tinggi
Berbeda dengan emas, Bitcoin adalah aset digital yang terdesentralisasi dan berbasis teknologi blockchain. Sejak diluncurkan pada 2009, nilai Bitcoin melonjak tajam. Dalam sepuluh tahun terakhir, Bitcoin mencatatkan return luar biasa—lebih dari 800.000% secara kumulatif, jauh melampaui pertumbuhan emas di periode yang sama.