5 Penyesalan Keuangan Terbesar yang Sering Terjadi tapi Terus Diulang, Nomor 4 Dianggap ‘Normal’
- Freepik
Lifestyle – Mengelola uang bukan sekadar soal menabung dan belanja hemat. Di balik setiap keputusan finansial, ada dampak jangka panjang yang sering kali baru disadari ketika sudah terlambat.
Banyak orang di usia 30-an hingga 50-an mulai merasakan penyesalan karena kebiasaan keuangan yang sembrono saat muda. Ada yang menyesal tidak mulai investasi sejak dini, ada pula yang terjebak utang demi gaya hidup sesaat.
Penyesalan ini bukan hanya dialami oleh kalangan berpenghasilan rendah. Sebagian orang yang terlihat mapan pun bisa terjebak dalam keputusan finansial yang buruk karena kurangnya literasi keuangan dan perencanaan yang matang.
Dikutip dari The Economic Times, berikut 5 penyesalan terbesar yang kerap terjadi dalam kehidupan finansial seseorang. Simak untuk mengetahui informasi lengkapnya! Nomor 4 paling banyak terjadi.
1. Tidak Memulai Investasi Sejak Dini
Waktu adalah teman terbaik bagi investor. Banyak orang mengaku menyesal karena menunda membuka rekening investasi, seperti reksa dana, saham, atau bahkan tabungan pensiun. Semakin awal Anda mulai maka semakin besar keuntungan yang bisa dihasilkan dari efek compounding.
Bahkan dengan nominal kecil Rp500.000 per bulan dalam 20 tahun hasilnya bisa mencapai ratusan juta. Solusinya sederhana adalah mulailah sekarang, meskipun dari jumlah kecil.
2. Tidak Membangun Dana Darurat
Pemutusan hubungan kerja (PHK), biaya rumah sakit, atau kebutuhan mendesak lainnya dapat mengguncang keuangan jika Anda tidak memiliki dana cadangan. Banyak yang menyesal karena merasa aman-aman saja hingga akhirnya krisis datang.
Idealnya, Anda memiliki dana darurat sebesar 3–6 bulan pengeluaran rutin yang disimpan di rekening mudah cair. Dana ini menjadi pelindung utama terhadap guncangan keuangan yang tak terduga.
3. Tidak Mengerti Dasar-dasar Keuangan
Literasi keuangan yang mumpuni merupakan aset berharga dalam menjalani kehidupan. Banyak orang terlambat menyadari bahwa mereka telah membayar bunga kartu kredit berlipat atau membeli produk keuangan yang tidak sesuai kebutuhan.
Penyesalan ini sering terjadi akibat kurangnya edukasi tentang pengelolaan uang, investasi, pajak, dan asuransi. Oleh karena itu, penting untuk terus menambah pengetahuan finansial dengan berbagai cara, misalnya membaca buku, mengikuti seminar keuangan, atau sekadar rutin mengatur anggaran bulanan.
4. Utang Demi Gaya Hidup
Mengambil cicilan untuk ponsel terbaru atau liburan mewah mungkin terasa menyenangkan di awal, tetapi bisa menjadi beban besar di masa depan. Terlebih dengan adanya layanan buy now pay later (BNPL) yang mempermudah akses kredit.
Utang seharusnya digunakan untuk hal-hal yang bersifat produktif atau menambah nilai aset, seperti biaya pendidikan, membeli rumah, atau modal usaha. Jika digunakan untuk konsumsi, utang justru akan menjauhkan Anda dari kebebasan finansial.
5. Menghindari Pembicaraan Soal Uang
Banyak orang menghindari pembicaraan soal keuangan dengan keluarga atau pasangan karena dianggap tabu atau memicu konflik. Namun, diam justru bisa menimbulkan miskomunikasi dan masalah lebih besar di kemudian hari. Mulailah berdiskusi secara terbuka tentang tujuan keuangan, pembagian tanggung jawab, dan rencana jangka panjang agar semua pihak berada di jalur yang sama.
Penyesalan keuangan sering datang terlambat, ketika waktu dan kesempatan sudah sulit diulang. Namun, Anda bisa belajar dari kesalahan orang lain untuk mengambil langkah lebih bijak hari ini.
Mulailah dengan hal-hal kecil: sisihkan uang untuk investasi, bangun dana darurat, kurangi utang konsumtif, dan tingkatkan literasi keuangan Anda. Dengan begitu, masa depan finansial Anda bisa lebih aman, terencana, dan bebas dari penyesalan.