‘Virus’ Rohana dan Rojali Mewabah: 7 Strategi Jitu Pedagang Mal Agar Pengunjung Mau Belanja, Patut Dicoba!

Ilustrasi Tenant di Mal
Sumber :
  • Facebook Grand Indonesia

Lifestyle – Fenomena rojali (rombongan jarang beli) dan rohana (rombongan hanya nanya) yang awalnya viral di media sosial kini menjadi sorotan serius dalam dunia bisnis ritel. Istilah ini memang terkesan jenaka yang menyimpan makna realitas baru di mana masyarakat ramai mendatangi pusat perbelanjaan tetapi hanya sedikit yang benar-benar bertransaksi. 

Mal jadi tempat pelarian dari penat, bukan lagi destinasi belanja utama. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pelaku usaha

Dalam situasi di mana daya beli masyarakat sedang selektif dan prioritas belanja berubah, pendekatan pemasaran yang lama kurang efektif menggungah pengunjung untuk berbelanja.. Perlu strategi baru yang lebih kreatif, adaptif, dan berfokus pada pengalaman untuk bisa mengubah pengunjung pasif menjadi konsumen aktif. 

Berikut 7 strategi bisnis jitu yang patur diterapkan pelaku usaha di mal agar tetap bertahan dan berkembang di tengah ‘wabah’ Rohana dan Rojali.

1. Ciptakan Pengalaman Belanja yang Instagramable

Tampilan visual kini punya peran besar dalam mempengaruhi keputusan belanja. Dekorasi estetik, area selfie, hingga desain toko yang menarik bisa menjadi alasan tersendiri bagi konsumen untuk mampir, mencoba produk, dan pada akhirnya berbelanja. Jangan hanya menjual barang tetapi jual juga pengalaman yang bisa dibagikan konsumen di media sosial.

2. Tawarkan Produk Ukuran Mini atau Paket Hemat

Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, masyarakat cenderung lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang. Menawarkan produk dalam kemasan kecil, bundling hemat, atau edisi terbatas dengan harga terjangkau bisa menjadi cara efektif untuk menarik minat beli. Strategi ini juga membuat produk lebih terjangkau bagi segmen konsumen yang lebih luas.

3. Program Loyalty dan Cashback

Pengunjung yang merasa dihargai cenderung akan kembali belanja. Program membership, point reward, atau cashback setelah pembelanjaan nominal tertentu bisa memicu pembelian spontan. Selain itu, promosi semacam ini juga menciptakan kesan lebih untung kalau belanja sekarang.

4. Kolaborasi dengan Influencer atau Micro-Creator

Di era digital, rekomendasi dari figur terpercaya sangat berpengaruh. Kolaborasi dengan influencer lokal yang relevan dengan target pasar bisa memperluas jangkauan sekaligus membangun citra positif terhadap merek. Aktivasi sederhana seperti review produk, live shopping, atau giveaway juga terbukti efektif meningkatkan trafik ke toko.

5. Adakan Flash Sale Terbatas

Menciptakan momen kejutan di tengah keramaian bisa menjadi pendorong impulsif untuk belanja. Misalnya, flash sale dalam durasi 15–30 menit, demo produk, atau kompetisi interaktif dengan hadiah menarik. Hal ini mampu membangkitkan antusiasme dan membuat pengunjung merasa ada “nilai lebih” saat berkunjung ke toko.

6. Jadikan Karyawan Sebagai Brand Ambassador

Tim di lapangan memegang peran penting dalam menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan. Karyawan yang ramah, responsif, dan memahami produk bisa membangun hubungan emosional dengan calon pembeli. Pelatihan sederhana tentang komunikasi efektif dan storytelling produk bisa berdampak besar terhadap penjualan.

7. Tingkatkan Kolaborasi Antar Tenant

Daripada bersaing, tenant bisa menjalin kolaborasi dengan konsep cross-promotion. Misalnya, pembeli di tenant makanan bisa mendapat diskon di toko fashion atau sebaliknya. Kolaborasi semacam ini menciptakan ekosistem belanja yang lebih hidup dan menguntungkan semua pihak.

Fenomena Rohana dan Rojali adalah sinyal bahwa konsumen masa kini tidak lagi hanya mengejar barang, tetapi juga pengalaman, kenyamanan, dan koneksi sosial. Pedagang di mal perlu bertransformasi dari sekadar penjual menjadi penyedia pengalaman yang relevan. 

Dengan strategi yang tepat, pengunjung yang tadinya hanya datang untuk jalan-jalan bisa berubah menjadi pelanggan setia. Dalam situasi yang serba dinamis, fleksibilitas dan kreativitas adalah kunci untuk bertahan dan tumbuh.