7 Pekerjaan Blue Collar Ini Naik Daun di Era AI, Gajinya Bisa Tembus Rp1 Miliar!

Pekerja blue collar
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di era digital seperti sekarang, pekerjaan kantor atau white collar job bukan lagi satu-satunya pilihan yang menjanjikan. Banyak anak muda, termasuk generasi Z, mulai melirik sektor kerja teknis atau blue collar

 

Fenomena ini terjadi di banyak negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Uni Emirat Arab. Menurut laporan Business Insider, generasi muda semakin tertarik ke pekerjaan blue collar karena biaya pendidikan yang makin mahal dan ketidakpastian kerja akibat maraknya otomatisasi dan AI.

 

Hal ini diperkuat oleh laporan Forbes dan World Economic Forum yang menyebutkan bahwa sejumlah pekerjaan teknis mengalami lonjakan permintaan pada 2025. Bidang energi terbarukan, pemeliharaan industri, dan transportasi logistik menjadi sorotan karena dianggap tahan banting terhadap disrupsi teknologi. 

 

Beberapa profesi bahkan diproyeksikan tumbuh lebih dari 60 persen dalam 10 tahun ke depan.

 

1. Teknisi Turbin Angin

 

Energi terbarukan menjadi fokus utama banyak negara. Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS), pekerjaan sebagai teknisi turbin angin diprediksi tumbuh hingga 68 persen hingga tahun 2033. Gaji rata-ratanya sekitar USD 61.000 per tahun atau setara Rp994 juta. Profesi ini sangat dibutuhkan di wilayah dengan ladang angin besar seperti Jerman, Belanda, dan AS bagian barat.

 

2. Pemasang Panel Surya

 

Masih dalam sektor energi hijau, pemasang panel surya juga menjadi pekerjaan yang mengalami pertumbuhan pesat. Menurut World Economic Forum, transisi menuju energi bersih menjadikan profesi ini sangat vital. Gaji rata-rata berkisar USD 52.000 hingga USD 60.000 per tahun atau sekitar Rp847 juta hingga Rp978 juta. Profesi ini dapat dimasuki dengan pelatihan singkat dan sangat populer di kalangan anak muda.

 

3. Teknisi HVAC

 

Menurut CEMCO Systems, permintaan terhadap teknisi HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) meningkat karena perubahan iklim dan kebutuhan efisiensi energi. Gaji rata-rata di Amerika Serikat berkisar antara USD 50.000 hingga USD 65.000 per tahun, atau sekitar Rp815 juta hingga Rp1,06 miliar. Mereka bertanggung jawab atas sistem pendingin dan ventilasi di gedung-gedung besar dan rumah tinggal.

 

4. Teknisi Listrik

 

Profesi teknisi listrik tetap relevan meskipun dunia semakin digital. Di Eropa, seperti dikutip dari GGIMS Europe, teknisi listrik yang bekerja di sektor smart home dan kendaraan listrik bisa memperoleh gaji hingga €60.000 per tahun atau sekitar Rp1,05 miliar. Di AS, pekerjaan ini tumbuh stabil sekitar 6 persen per dekade. Profesi ini sangat dibutuhkan baik di proyek pembangunan baru maupun pemeliharaan fasilitas lama.

 

5. Tukang Las dan Fabrikator

 

Menurut GWGCI, pekerjaan tukang las kembali diminati karena maraknya proyek infrastruktur dan manufaktur modern. Profesi ini menawarkan peluang besar di industri minyak, gas, galangan kapal, dan konstruksi berat. Tukang las bersertifikasi khusus seperti TIG atau MIG welding dapat menghasilkan hingga USD 70.000 per tahun atau sekitar Rp1,14 miliar.

 

6. Mekanik Industri dan Operator Mesin

 

Pabrik cerdas atau smart factory tetap membutuhkan manusia untuk perawatan mesin otomatis. Menurut Skinner at Work, mekanik industri dengan keahlian dalam sistem PLC dan analisis prediktif sangat dicari. Gaji awal rata-rata sekitar USD 55.000 atau Rp896 juta per tahun, dan dapat meningkat seiring pengalaman.

 

7. Pengemudi Logistik dan Operator Truk Berat

 

Sektor logistik mengalami pertumbuhan pesat akibat meningkatnya e-commerce global. Pengemudi truk di Eropa bisa memperoleh hingga €68.000 atau sekitar Rp1,2 miliar per tahun. Di Timur Tengah, terutama Uni Emirat Arab, permintaan akan sopir logistik naik hampir 70 persen dalam satu tahun terakhir.

 

Pekerjaan blue collar bukan lagi sekadar pekerjaan kasar yang dipandang sebelah mata. Di tahun 2025, justru banyak profesi teknis yang makin dibutuhkan, stabil, dan sulit tergantikan oleh AI. 

 

Bila Anda mempertimbangkan jalur karier yang langsung menghasilkan, praktis, dan berprospek global, inilah saat yang tepat untuk mulai melirik pekerjaan blue collar.