Jurusan Kuliah Saintek vs. Soshum, Mana yang Lebih Dibutuhkan di Masa Depan?

Ilustrasi Jurusan Kuliah
Sumber :
  • Freepik

Jurusan Soshum

Meski tidak identik dengan teknologi, jurusan rumpun Sosial dan Humaniora (Soshum) tetap punya peran vital dalam lanskap kerja masa kini. Jurusan seperti psikologi, ilmu komunikasi, manajemen, hukum, hingga hubungan internasional dibutuhkan untuk menjembatani aspek humanis di tengah kemajuan AI.

Di era kolaborasi antara manusia dan mesin, lulusan Soshum diperlukan untuk membentuk strategi komunikasi, menganalisis perilaku konsumen, hingga merancang kebijakan publik yang inklusif terhadap teknologi. Banyak posisi kerja baru yang membutuhkan perspektif Soshum, seperti digital marketing strategist, UX researcher, legal tech consultant, hingga organizational psychologist. 

Gaji bulanan untuk profesi-profesi ini juga tidak kalah kompetitif, khususnya level menengah dan senior. Misalnya Digital Marketer memiliki upah sekitar Rp8 juta – Rp18 juta, UX Researcher mencapai Rp10 juta – Rp22 juta, Manajer SDM atau Organizational Development sebesar Rp12 juta – Rp25 juta dan Konsultan Bisnis atau Strategi mencapai Rp15 juta – Rp30 juta. 

Dengan kata lain, lulusan Soshum yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi tetap punya ruang luas untuk tumbuh dan berkontribusi di dunia kerja.

Pilih Berdasarkan Skill Relevan

Di tengah cepatnya perubahan industri, fokus utama bukan sekadar pada jurusan, melainkan pada keterampilan yang dimiliki. Baik lulusan Saintek maupun Soshum perlu memiliki kemampuan seperti problem solving, berpikir analitis, literasi digital, serta komunikasi yang efektif. Lulusan Soshum yang piawai menggunakan AI tools atau lulusan Saintek yang mampu berpikir strategis dan komunikatif akan memiliki keunggulan kompetitif yang besar.