Catat! Ini Cara Mengatur Keuangan saat Menganggur, Strategi Bertahan di Tengah Ketidakpastian

Ilustrasi mengatur keuangan rumah tangga
Sumber :
  • Freepik

LifestyleMenganggur bisa terjadi pada siapa saja, termasuk Gen Z yang baru saja lulus kuliah atau bahkan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Kondisi ini tentu tidak mudah, apalagi jika tidak disertai dengan perencanaan finansial yang baik. 

 

Penghasilan tidak ada, tetapi kebutuhan hidup terus berjalan. Dalam masa transisi ini, kemampuan mengatur keuangan menjadi sangat penting. 

 

Jika tidak dikelola dengan cermat, tabungan bisa cepat habis dan memicu stres tambahan. Padahal, kondisi mental yang stabil sangat dibutuhkan untuk mencari peluang kerja baru.

 

Lantas, bagaimana cara Gen Z bisa mengatur keuangan dengan cerdas saat sedang menganggur? Simak tips berikut ini:

 

1. Buat Anggaran Pengeluaran Harian dan Bulanan

 

Langkah pertama adalah mencatat seluruh kebutuhan pokok, seperti makan, transportasi, pulsa, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Hindari pengeluaran konsumtif atau gaya hidup yang tidak sesuai kondisi saat ini.

 

Gunakan metode anggaran sederhana seperti 50/30/20, tapi disesuaikan dengan kondisi pengangguran: misalnya, 80 persen untuk kebutuhan, 20 persen untuk dana tak terduga atau hiburan ringan.

 

2. Kurangi Pengeluaran Tetap yang Tidak Mendesak

 

Tinjau kembali pengeluaran tetap bulanan, seperti langganan streaming, gym, atau aplikasi berbayar. Jika tidak mendesak, pertimbangkan untuk menghentikan sementara.

 

Uang hasil penghematan ini bisa dialihkan untuk kebutuhan yang lebih prioritas, seperti makan, listrik, atau biaya transport untuk wawancara kerja.

 

3. Gunakan Dana Darurat dengan Bijak

 

Jika Anda memiliki dana darurat, gunakan secara bertahap dan bijak. Jangan langsung menarik dalam jumlah besar. Sebaiknya cairkan per minggu atau per bulan, sesuai kebutuhan mendesak.

 

Dana darurat bukan untuk dipakai berfoya-foya, tapi sebagai penyangga hidup selama Anda belum memiliki penghasilan tetap.

 

4. Cari Penghasilan Alternatif Sementara

 

Meski belum dapat pekerjaan tetap, Anda tetap bisa mencoba penghasilan tambahan seperti:

 

- Freelance (menulis, desain, penerjemah)

- Jualan online

- Ikut survei berbayar

- Jadi tutor privat

 

Pendapatan kecil tetap berarti besar di masa-masa sulit. Selain itu, pengalaman ini juga bisa menambah nilai di CV Anda.

 

5. Tetapkan Batas Pengeluaran Hiburan

 

Hiburan penting untuk menjaga kesehatan mental, apalagi saat menganggur. Namun, beri batas yang jelas. Misalnya, jajan kopi maksimal dua kali seminggu atau nonton film hanya saat ada promo.

 

Boleh self-reward, tapi jangan sampai merusak stabilitas keuangan yang sedang rapuh.

 

6. Hindari Utang Konsumtif

 

Menganggur bukan saat yang tepat untuk berutang, apalagi hanya untuk membeli barang-barang yang tidak mendesak. Hindari menggunakan paylater atau pinjaman online yang bisa menjerat Anda dalam cicilan jangka panjang.

 

Jika memang terpaksa berutang, pastikan untuk kebutuhan penting dan dengan bunga serendah mungkin. Lebih baik pinjam ke keluarga atau teman terpercaya dengan rencana pengembalian yang jelas.

 

7. Prioritaskan Kebutuhan daripada Gaya Hidup

 

Selama menganggur, mindset Anda harus berubah dari konsumtif ke produktif. Fokuskan dana untuk hal-hal esensial, seperti makan, kesehatan, internet (untuk melamar kerja atau belajar), dan transportasi.

 

Gaya hidup bisa disesuaikan nanti saat penghasilan sudah kembali stabil. Untuk saat ini, bertahan dan hemat adalah kunci.

 

8. Belajar Keuangan Dasar Secara Gratis

 

Gunakan waktu luang Anda untuk belajar literasi keuangan. Banyak platform menyediakan kursus keuangan pribadi gratis, seperti YouTube, Skill Academy, atau situs edukasi bank.

 

Dengan pemahaman dasar ini, Anda akan lebih siap mengelola uang saat mulai mendapat penghasilan kembali.

 

Menganggur memang membuat segalanya terasa tidak pasti. Namun, dengan perencanaan dan disiplin finansial, Anda tetap bisa bertahan tanpa kehilangan arah. Ingat, kemampuan mengelola keuangan di masa sulit adalah bekal penting dalam membangun masa depan yang lebih stabil.