Jutaan Gen Z RI Masih Jadi Pengangguran, Apa yang Salah?
- Freepik
3. AI dan Otomatisasi Mempersempit Peluang
Kehadiran kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi juga berkontribusi pada menyempitnya peluang kerja, terutama untuk pekerjaan entry-level atau white collar. Di Amerika Serikat, laporan Business Insider mencatat bahwa banyak Gen Z harus menerima pekerjaan di bawah kualifikasi atau bahkan pindah ke sektor non-formal karena posisi yang mereka incar telah digantikan oleh sistem otomatis. Fenomena ini mulai terlihat di Indonesia, terutama di sektor administratif dan layanan pelanggan.
4. Pergeseran Preferensi dan Persepsi Kerja
Gen Z cenderung memiliki pandangan yang berbeda terhadap pekerjaan dibanding generasi sebelumnya. Banyak dari mereka lebih mengutamakan fleksibilitas, keseimbangan hidup, serta makna dalam pekerjaan.
Sayangnya, hal ini terkadang dianggap sebagai sikap “pilih-pilih” oleh perusahaan, sehingga menimbulkan kesenjangan ekspektasi antara pelamar dan perekrut.