6 Manfaat Kunjungan Kerja bagi Mahasiswa, Bekal Menuju Dunia Profesional
Lifestyle – Dalam dunia pendidikan tinggi, kegiatan di luar kelas seperti kunjungan kerja (company visit atau industrial visit) guna menunjang kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Kunjungan kerja biasanya dilakukan ke perusahaan, institusi pemerintahan, atau organisasi profesional yang relevan dengan bidang studi mahasiswa.
Kegiatan kunjungan kerja menjadi ajang pengenalan terhadap dunia industri sekaligus momen pembelajaran kontekstual yang mampu memperkaya wawasan dan pengalaman mahasiswa secara langsung.
Melalui kunjungan kerja, mahasiswa dapat menyaksikan bagaimana proses operasional berjalan di lapangan. Mulai dari memahami dinamika kerja profesional, dan mengamati bagaimana teori-teori yang mereka pelajari di bangku kuliah diterapkan secara nyata. Pengalaman seperti ini tidak dapat sepenuhnya diperoleh dari buku teks atau ruang kelas.
Pada kesempatan tersebut, peserta mendapatkan pemaparan mendalam dari Tim Integrated Terminal (IT) Balongan mengenai sistem operasional berbasis teknologi informasi menjadi kunci dalam memastikan kelancaran dan keamanan proses pemenuhan suplai energi, khususnya di wilayah Jawa Bagian Barat. Tim IT Balongan juga menjelaskan bagaimana teknologi mutakhir yang diterapkan di Balongan mampu mengoptimalkan distribusi bahan bakar dan menjaga keandalan pasokan energi demi kebutuhan masyarakat dan industri di wilayah tersebut.
Berikut 6 manfaat utama kunjungan kerja bagi mahasiswa sebagai bekal awal memasuki dunia profesional.
Ilustrasi Kunjungan Kerja
- Dok. Pertamina
1. Menambah Wawasan Praktis
Kunjungan kerja memberikan mahasiswa pemahaman langsung mengenai proses dan aktivitas kerja dalam industri atau institusi tertentu. Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat bagaimana teori yang mereka pelajari di kelas diimplementasikan dalam praktik nyata. Wawasan ini penting untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan akademik dan kebutuhan industri.
Aktivitas kunjungan kerja diselenggarakan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat (JBB) sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pertamina Youth Program (PYP). Ini diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran dan inspirasi bagi pemuda dalam memperkuat peran sebagai agen perubahan demi masa depan energi yang berkelanjutan dan berdaulat.
“Pertamina terus berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia, khususnya generasi muda, agar mampu berkontribusi optimal dalam menjaga ketahanan energi dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” tutur Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat, Susanto August Satria, dalam keterangan tertulisnya.
2. Memahami Dunia Industri
Kunjungan kerja mahasiswa dapat lebih realistis dalam menilai dunia industri secara nyata. Mulai dengan mengenal struktur organisasi, alur produksi, sistem kerja, serta tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam keseharian operasionalnya. Dengan memahami dunia industri mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja setelah lulus.
Tercermin dalam kunjungan kerja yang digelar Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat (JBB) yang diihadiri 50 peserta pelatihan. Pelaksaannya berlangsung di beberapa lokasi operasional Pertamina, yaitu Pertamina EP Karang Ampel, Kilang minyak RU 6 Balongan, serta Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Balongan.
Pada kesempatan tersebut, peserta mendapatkan pemaparan mendalam dari Tim Integrated Terminal (IT) Balongan mengenai sistem operasional berbasis teknologi informasi yang menjadi kunci dalam memastikan kelancaran dan keamanan proses pemenuhan suplai energi khususnya untuk wilayah Jawa Bagian Barat. Melalui inovasi digitalisasi monitoring dan pengendalian, Tim IT Balongan menjelaskan bagaimana teknologi mutakhir yang diterapkan di Balongan mampu mengoptimalkan distribusi bahan bakar dan menjaga keandalan pasokan energi demi kebutuhan masyarakat dan industri di wilayah tersebut.
3. Meningkatkan Motivasi Belajar
Melihat langsung bagaimana sebuah perusahaan beroperasi dan berkontribusi dalam perekonomian bisa menjadi pengalaman yang menginspirasi. Hal ini mendorong mahasiswa untuk belajar lebih giat agar mampu bersaing dan menjadi bagian dari industri tersebut. Motivasi ini dapat menjadi penggerak semangat untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi di bidang akademik maupun non-akademik.
4. Menumbuhkan Keterampilan Soft Skill
Interaksi selama kunjungan kerja, baik dengan sesama peserta maupun dengan pihak perusahaan, melatih mahasiswa dalam berkomunikasi secara profesional, bersikap sopan, dan bekerja sama dalam tim. Ini penting karena keterampilan soft skill seperti komunikasi, etika kerja, dan kemampuan beradaptasi merupakan hal yang sangat dihargai di dunia kerja.
5. Membangun Jaringan dan Relasi Profesional
Kunjungan kerja sering kali melibatkan sesi tanya jawab atau diskusi dengan praktisi industri. Dalam momen ini, mahasiswa bisa mulai membangun jaringan (networking) dengan para profesional yang mungkin berguna untuk magang, tugas akhir, atau peluang kerja di masa depan.
6. Membantu Perencanaan Karier
Dengan melihat langsung berbagai fungsi dan posisi kerja dalam suatu organisasi, mahasiswa bisa menilai minat dan potensi mereka sendiri. Hal ini membantu dalam proses perencanaan karier secara lebih terarah dan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
7. Memberikan Pengalaman Kerja Nyata
Permaparan Tim IT Balongan kepada Mahasiswa
- Dok. Pertamina
Kunjungan kerja bukan sekadar kegiatan akademik pelengkap di mana mahasiswa memiliki gambaran rill operasional di lapangan. Mahasiswa tidak hanya memperoleh informasi teknis, tetapi juga pengalaman sosial, emosional, dan profesional yang memperkaya diri.
Satria juga sependapat bahwa kunjungan lapangan memberikan pengalaman langsung yang sangat berharga bagi para pemuda untuk memahami secara nyata. Khusunya peran strategis teknologi informasi operasional Pertamina dalam menjamin pasokan energi ke wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
"Teknologi IT Balongan menjadi tulang punggung efisiensi dan keamanan di sektor energi dan kami yakin pemahaman ini memperkuat semangat mereka sebagai agen perubahan dalam menjaga kedaulatan energi nasional,” lanjutnya.
Oleh karena itu, institusi pendidikan sebaiknya terus mendorong dan memfasilitasi kegiatan kunjungan kerja sebagai bagian dari strategi pembelajaran. Ini mendekatkan mahasiswa pada realitas dunia kerja yang sesungguhnya.