Mau Mulai Investasi Properti? Ini 5 Lokasi yang Potensial Untung Maksimal
- Freepik
Lifestyle – Investasi properti masih menjadi primadona bagi banyak orang yang ingin membangun kekayaan jangka panjang. Selain memberikan penghasilan pasif melalui sewa, nilai properti cenderung naik dari tahun ke tahun.
Namun, bagi Anda yang baru mulai terjun ke dunia properti, memilih lokasi menjadi kunci utama untuk memastikan properti yang dibeli tidak hanya bertahan, tapi juga menghasilkan cuan.
Lokasi menentukan segalanya. Aksesibilitas, infrastruktur, pertumbuhan ekonomi daerah, hingga tren wisata atau urbanisasi sangat memengaruhi nilai jual dan potensi sewa sebuah properti.
Nah, jika Anda masih bingung harus mulai dari mana, berikut ini adalah 5 lokasi investasi properti yang dinilai stabil dan menguntungkan, terutama bagi pemula.
1. Bali – Favorit untuk Properti Sewa Jangka Pendek
Pulau Dewata tak pernah kehilangan daya tariknya. Baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara, Bali tetap menjadi destinasi favorit sepanjang tahun. Kawasan seperti Canggu, Ubud, Seminyak, dan Jimbaran menjadi hot spot untuk investasi vila atau rumah sewa harian.
Menurut data dari AirROI, properti di Canggu bisa menghasilkan pendapatan sewa harian (ADR) rata-rata USD218 atau sekitar Rp3,5 juta per hari, dengan potensi pendapatan bulanan mencapai Rp35–50 juta. Selain itu, pertumbuhan digital nomad dan remote worker turut meningkatkan permintaan akomodasi jangka menengah hingga panjang di Bali.
2. Yogyakarta – Kota Pelajar dengan Sewa Stabil
Yogyakarta merupakan kota pendidikan dengan ribuan mahasiswa dari berbagai daerah. Tak heran jika permintaan akan rumah kos, apartemen studio, dan rumah kontrakan selalu tinggi setiap tahun ajaran baru dimulai.
Harga tanah di Jogja relatif lebih terjangkau dibanding kota besar lainnya, sehingga cocok untuk pemula dengan modal terbatas. Selain itu, sektor pariwisata juga turut menggerakkan pasar properti di kawasan seperti Kaliurang, Sleman, dan Bantul.
3. Bandung – Dekat Jakarta, Potensi Sewa Ganda
Kota Bandung masih menjadi primadona untuk investasi properti, terutama karena letaknya yang strategis dekat dengan Jakarta dan jadi destinasi akhir pekan favorit. Kawasan seperti Dago, Lembang, dan Ciumbuleuit memiliki permintaan tinggi untuk properti sewa jangka pendek, sementara area seperti Bojongsoang dan Gedebage cocok untuk hunian jangka panjang.
Pembangunan infrastruktur seperti kereta cepat dan tol Cisumdawu juga diperkirakan akan mendorong kenaikan harga tanah di wilayah Bandung Raya dalam beberapa tahun ke depan.
4. Makassar – Bintang Baru di Kawasan Timur
Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di wilayah timur Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Pusat bisnis dan pelabuhan utama Indonesia Timur ini membuat banyak investor mulai melirik properti komersial dan residensial di sini.
Menurut data Bank Indonesia, sektor properti residensial di Makassar tumbuh stabil dalam lima tahun terakhir, khususnya di segmen rumah tapak dan ruko. Kawasan strategis seperti Panakkukang dan Tamalanrea cocok untuk investasi properti pertama Anda.
5. Solo – Kota Second Tier yang Makin Dilirik
Solo atau Surakarta perlahan menjelma menjadi destinasi investasi properti yang menjanjikan. Selain harga tanah yang masih tergolong rendah, Solo kini terus berbenah dengan pembangunan infrastruktur seperti bandara baru, jalan tol, dan revitalisasi kawasan wisata.
Kawasan seperti Solo Baru dan Colomadu menunjukkan pertumbuhan properti yang cukup signifikan, terutama untuk rumah tinggal dan rumah sewa keluarga. Permintaan terus meningkat seiring dengan populasi urban dan hadirnya kawasan industri di sekitar kota.
Memilih lokasi yang tepat adalah langkah awal yang sangat penting dalam investasi properti. Lima kota di atas terbukti memiliki daya tarik dan kestabilan pasar yang cukup baik, sehingga cocok bagi Anda yang baru ingin memulai.
Perlu diingat bahwa investasi properti bukan hanya soal membeli aset, tapi juga strategi jangka panjang untuk mendatangkan penghasilan pasif dan pertumbuhan nilai.
Lakukan riset secara menyeluruh, pertimbangkan tujuan investasi Anda (apakah untuk disewakan, dijual kembali, atau ditinggali), dan sesuaikan dengan kondisi keuangan pribadi. Dengan perencanaan yang matang, investasi properti bisa menjadi sumber cuan yang terus mengalir bahkan saat ekonomi sedang tidak stabil.