Bitcoin Cetak Rekor Baru, 6 Altcoin Ini Berpotensi Melejit

Ilustrasi Bitcoin
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Pasar kripto kembali bergemuruh seiring Bitcoin (BTC) mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di level US$118 ribu pada Jumat, 11 Juli 2025, dengan kenaikan lebih dari 6 persen dalam 24 jam terakhir. Pencapaian ini tidak hanya menggairahkan investor Bitcoin, tetapi juga memicu penguatan sejumlah altcoin yang menunjukkan sinyal teknikal bullish dan lonjakan volume perdagangan. 

Kenaikan Bitcoin ke level tertinggi menjadi katalis penting bagi potensi altseason di paruh kedua 2025. Altseason merupakan periode ketika altcoin mengalami lonjakan harga signifikan setelah stabilisasi Bitcoin yang biasanya dipicu oleh rotasi modal dari Bitcoin ke aset berisiko lebih tinggi. 

Indodax memprediksi setidaknya terdapa enam altcoin berpeluang besar mengikuti reli Bitcoin. 

Ilustrasi Bitcoin

Photo :
  • Freepik

1. Bonk (BONK)

Bonk (BONK), token meme berbasis jaringan Solana, kembali mencuri perhatian investor setelah ekosistem Solana pulih pasca krisis FTX. Saat ini, BONK diperdagangkan di kisaran US$0,000023 dan sedang menguji level resistensi teknikal.

Jika momentum altseason terkonfirmasi, analis memperkirakan BONK berpotensi menembus kisaran US$0,00004 hingga US$0,00005. Popularitasnya yang didorong oleh komunitas kuat menjadikan BONK sebagai salah satu altcoin yang patut investor cermati.

2. Bittensor (TAO)

Bittensor (TAO) yang berfokus pada integrasi kecerdasan buatan (AI) dengan blockchain, menunjukkan potensi bullish yang signifikan. Diperdagangkan di kisaran US$400, TAO diproyeksikan dapat mencapai US$500 hingga US$600.

Koin TAO bahkan berpeluang menyentuh US$1.000 jika sektor AI kembali bergairah. Namun, investor perlu mewaspadai level support yang berada di level $30

3. Fartcoin (FARTCOIN)

Fartcoin (FARTCOIN), token berbasis Solana lainnya, sempat viral berkat pendekatan humor uniknya. Setelah mencapai ATH di US$2,62 pada Januari 2025 namun harga FARTCOIN terkoreksi ke US$1,19 atau melemah sekitar 55 persen.

Meski risikonya cukup tinggi jika likuiditas kembali mengalir dan altseason terwujud, FARTCOIN berpotensi kembali ke level US$2,0 hingga US$2,5. Investor disarankan untuk berhati-hati mengingat volatilitasnya yang tinggi harganya bisa jatuh ke bawah US$1.0.

4. Pengu (PENGU)

Pengu (PENGU) menonjol di ranah NFT dan play to earn berkat karakter penguin yang menarik perhatian komunitas. Token ini menunjukkan sinyal teknikal positif dengan potensi kenaikan harga seiring meningkatnya adopsi di ekosistem game berbasis blockchain. 

PENGU menjadi pilihan menarik bagi investor yang ingin mendiversifikasi portofolio ke sektor NFT yang sedang berkembang. PENGU digadang-gadang bisa memberikan imbal hasil 2 sampai 3 kali lipat jika sektor game on-chain kembali diminati tetapi bisa terjadi hingga 50 persen apabila tren bermain sambil menghasilkan (P2E) kembali lesu.

5. Sui (SUI)

Sui (SUI) mencatatkan lonjakan Total Value Locked (TVL) sebesar 67 persen menjadi US$2,9 miliar dalam 30 hari terakhir. Dengan dukungan aktivitas pengembang yang kuat, SUI saat ini diperdagangkan pada kisaran US$3. 

Jika antusiasme pasar terhadap blockchain alternatif terus meningkat, aset ini memiliki potensi untuk mencapai $5. Namun, jika terjadi aliran keluar modal dari ekosistem alt-L1, level dukungan terdekat berada di $2,5.

6. Hyperliquid (HYPE)

Koin Hyperliquid (HYPE) dianggap sebagai salah satu token infrastruktur dengan potensi kenaikan yang signifikan. Token ini berfungsi mendukung likuiditas untuk sektor metaverse dan game berbasis blockchain, serta telah menarik minat investor institusional. 

Dengan harga saat ini sekitar US$35, HYPE menunjukkan pola teknikal bullish yang berkelanjutan. Jika permintaan terus meningkat, harga berpotensi melesat ke atas US$60, dengan proyeksi konservatif di US$50. Namun, jika antusiasme terhadap sektor ini menurun dan harga dapat terkoreksi kembali ke kisaran US$30.

Namun, investor perlu berhati-hati karena tidak semua altcoin akan mengikuti tren bullish ini. Volatilitas pasar kripto yang tinggi menuntut strategi manajemen risiko yang disiplin.