Kebiasaan Menabung Gen Z vs Milenial, Siapa yang Lebih Siap Hadapi Masa Depan?
- Freepik
Lifestyle – Dalam beberapa tahun terakhir, dunia keuangan pribadi telah mengalami pergeseran yang cukup signifikan, terutama ketika kita membandingkan dua generasi paling dominan saat ini: Gen Z dan milenial. Perbedaan gaya hidup, akses teknologi, dan latar belakang krisis ekonomi membuat cara mereka menabung dan mengelola keuangan turut berbeda.
Sebagai generasi yang lebih muda, Gen Z tumbuh di tengah kemudahan digital, seperti e-wallet, aplikasi investasi, dan konten finansial yang bertebaran di media sosial.
Sementara milenial, yang kini memasuki usia matang dan sebagian telah berkeluarga, mulai berpikir lebih serius soal tabungan pensiun, dana darurat, hingga cicilan rumah. Pertanyaannya: siapa sebenarnya yang lebih siap menghadapi masa depan dari segi kebiasaan menabung?
1. Motivasi Menabung: Gen Z Fokus Gaya Hidup, Milenial Fokus Kebutuhan Jangka Panjang
Berdasarkan survei dari beberapa lembaga keuangan global, Gen Z cenderung menabung untuk kebutuhan gaya hidup seperti liburan, gadget, dan belanja daring. Mereka termotivasi oleh rewarding system atau keinginan menikmati hasil kerja dalam jangka pendek.
Sebaliknya, milenial mulai menabung untuk tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau dana pensiun. Kondisi ekonomi yang sempat terguncang oleh krisis 1998 dan pandemi membuat mereka lebih waspada terhadap ketidakpastian keuangan.
2. Akses Teknologi dan Perencanaan Keuangan
Gen Z memiliki keunggulan dalam pemanfaatan teknologi finansial. Mereka terbiasa menggunakan aplikasi budgeting, e-wallet, hingga platform investasi sejak usia belasan tahun. Akses informasi yang mudah juga membuat Gen Z lebih cepat belajar soal literasi keuangan.
Namun, milenial unggul dalam perencanaan. Meski tidak semua melek teknologi, banyak dari mereka mulai menggunakan jasa perencana keuangan atau mengikuti seminar literasi finansial. Mereka lebih konsisten menyisihkan pendapatan ke tabungan atau instrumen keuangan seperti reksa dana dan asuransi.
3. Persentase Pendapatan yang Ditabung
Menariknya, data dari Deloitte dan Bank Indonesia menunjukkan bahwa rata-rata Gen Z menabung 10–15% dari pendapatan, sementara milenial bisa mencapai 15–20%. Artinya, meskipun Gen Z lebih awal mengenal konsep menabung, realisasinya masih kalah dari milenial yang sudah lebih disiplin secara finansial.
Milenial juga lebih siap dalam membangun dana darurat, yang umumnya setara 3–6 kali pengeluaran bulanan. Hal ini penting untuk menghadapi kondisi tak terduga seperti PHK atau krisis kesehatan.
4. Tantangan Finansial Masing-Masing Generasi
Gen Z menghadapi tantangan inflasi gaya hidup dan tekanan sosial dari media digital. Banyak dari mereka merasa “harus” tampil sukses di usia muda, sehingga lebih fokus pada konsumsi ketimbang akumulasi kekayaan. Hal ini membuat menabung jadi tantangan tersendiri meski punya akses digital yang luas.
Sementara milenial bergulat dengan tingginya harga rumah, hingga kenaikan biaya hidup. Meski sudah punya niat kuat menabung, banyak dari mereka terhalang kebutuhan primer dan kewajiban bulanan yang besar.
5. Kesiapan Hadapi Masa Depan: Siapa Lebih Unggul?
Jika bicara soal kesadaran menabung dan akses informasi, Gen Z bisa dibilang lebih unggul. Mereka tumbuh dalam era financial literacy boom dan lebih cepat mengenal istilah seperti “financial freedom” atau “investasi pasif”.
Namun, dari sisi kedisiplinan dan perencanaan jangka panjang, milenial lebih unggul. Banyak dari mereka yang sudah menyiapkan dana pensiun dan memiliki portofolio keuangan yang cukup matang.
Setiap generasi punya pendekatan dan tantangan berbeda dalam hal menabung. Gen Z unggul dalam teknologi dan kesadaran finansial sejak dini, tapi kerap terjebak gaya hidup konsumtif.
Sementara itu, milenial lebih disiplin dan berpikir jangka panjang, meski harus bergulat dengan tekanan ekonomi yang kompleks. Jika Anda adalah bagian dari Gen Z, mulailah menabung bukan hanya untuk gaya hidup, tapi juga untuk tujuan jangka panjang seperti dana darurat dan investasi.
Dan jika Anda milenial, terus pertahankan kebiasaan baik dalam mengatur keuangan, serta ajarkan nilai-nilai ini pada generasi berikutnya. Ingat, masa depan yang stabil dimulai dari kebiasaan menabung hari ini, siapa pun Anda.