6 Langkah Cari Kerja di Negeri Sakura dan Raup Gaji Puluhan Juta, Tak Perlu Fasih Bahasa Jepang!
- Freepik
Lifestyle – Bekerja di luar negeri, terutama Jepang, merupakan impian banyak orang Indonesia. Gaji yang lebih tinggi, pengalaman kerja internasional, serta kesempatan untuk menabung lebih banyak menjadi daya tarik utama.
Namun, banyak calon pekerja mengurungkan niat karena merasa tidak bisa bahasa Jepang. Padahal, ada beberapa cara cari kerja di Jepang yang tidak mewajibkan Anda untuk fasih berbahasa Jepang sejak awal.
Saat ini, pemerintah Jepang membuka berbagai program untuk tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, guna mengisi kekosongan tenaga kerja di beberapa sektor industri.
Beberapa program bahkan tidak mensyaratkan kemampuan bahasa Jepang tingkat tinggi, cukup pemahaman dasar atau bahkan bisa dipelajari saat proses pelatihan. Berikut ini adalah berbagai cara kerja di Jepang yang bisa Anda tempuh, meskipun belum bisa bahasa Jepang dengan lancar.
1. Ikut Program Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker/SSW)
Program Tokutei Ginou atau SSW adalah skema resmi dari pemerintah Jepang yang diperuntukkan bagi tenaga kerja asing dengan keahlian khusus. Program ini dibuka untuk 14 sektor pekerjaan, seperti manufaktur, konstruksi, perawat lansia, industri makanan dan minuman, dan sebagainya.
Menariknya, program ini tidak mewajibkan Anda fasih berbahasa Jepang. Cukup lulus ujian keterampilan (skill test) dan ujian bahasa Jepang dasar setara JLPT N4. Anda bisa belajar bahasa secara intensif selama masa pelatihan di Indonesia. Setelah lulus, Anda berhak mendapatkan visa kerja dan bekerja di Jepang dengan gaji setara pekerja lokal.
2. Jalur Magang (Technical Intern Training Program/TITP)
Jika Anda lulusan SMA/SMK dan belum punya pengalaman kerja, program magang ke Jepang bisa menjadi pintu masuk yang efektif. Melalui program ini, Anda bisa bekerja di sektor-sektor seperti pertanian, pabrik, perawatan lansia, hingga kebersihan gedung.
Keunggulan program magang adalah tidak mensyaratkan kemampuan bahasa Jepang tingkat tinggi saat awal seleksi. Anda akan diberi pelatihan dasar bahasa Jepang dan keterampilan kerja sebelum diberangkatkan. Program ini berlangsung selama 3 sampai 5 tahun, dan Anda bisa mengumpulkan tabungan serta pengalaman kerja yang berharga.
3. Melamar di Perusahaan yang Terbuka untuk Tenaga Asing Non-Japanese Speaker
Beberapa perusahaan, khususnya di bidang teknologi, startup, atau perusahaan multinasional, membuka peluang kerja untuk tenaga asing tanpa mensyaratkan kemampuan bahasa Jepang. Lowongan seperti IT developer, desainer UI/UX, dan pekerja pabrik kerap terbuka untuk pelamar yang belum fasih bahasa Jepang.
Untuk menemukan peluang ini, Anda bisa menjelajahi situs-situs lowongan kerja Jepang. Pastikan Anda membuat CV dalam bahasa Inggris dan menyiapkan portofolio kerja jika dibutuhkan.
4. Mengikuti Pelatihan dan Kursus Bahasa Jepang Dasar
Meskipun Anda bisa bekerja tanpa kemampuan bahasa yang lancar, akan lebih mudah jika Anda memiliki pemahaman dasar bahasa Jepang. Anda tidak harus langsung lulus JLPT N2 atau N1.
Targetkan dulu N5 atau N4 yang bisa dipelajari melalui kursus daring atau aplikasi pembelajaran seperti Duolingo, LingoDeer, atau Minato (dari Japan Foundation).
Kemampuan bahasa dasar akan sangat membantu Anda dalam proses pelatihan, adaptasi budaya, serta komunikasi dengan atasan dan rekan kerja di Jepang.
5. Menggunakan Lembaga Penyalur Resmi (LPK)
Agar proses perekrutan berjalan aman dan legal, Anda disarankan mendaftar melalui lembaga penyalur tenaga kerja resmi seperti yang terdaftar di BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia). LPK akan membantu Anda mempersiapkan dokumen, pelatihan bahasa dan keterampilan, hingga keberangkatan ke Jepang.
Sebelum memilih LPK, pastikan lembaga tersebut memiliki izin resmi dan track record yang baik. Hindari penyalur yang menjanjikan berangkat tanpa syarat atau meminta biaya besar di awal.
6. Persiapkan Dokumen dan Mental
Selain keterampilan dan bahasa, Anda juga perlu menyiapkan berbagai dokumen seperti paspor, ijazah, KTP, SKCK, dan hasil tes kesehatan. Beberapa program juga mensyaratkan sertifikat pelatihan kerja atau kompetensi tertentu.
Yang tak kalah penting adalah kesiapan mental. Bekerja di luar negeri, terutama Jepang yang memiliki etos kerja tinggi, membutuhkan disiplin, daya tahan, dan kemampuan adaptasi yang baik.
Kerja di Jepang tanpa bisa bahasa Jepang bukan hal mustahil. Anda bisa memulai dari program magang atau Tokutei Ginou, lalu meningkatkan kemampuan bahasa dan karier Anda dari sana.
Asalkan Anda memilih jalur resmi dan mempersiapkan diri dengan baik, impian bekerja di Jepang bisa tercapai tanpa harus langsung fasih bahasa Jepang. Bagaimana, Anda minat coba?