Kapan Harus Pakai Paylater? Ini Tips agar Tak Terlilit Utang dan Keuangan Tetap Aman
- Freepik
Lifestyle – Dalam beberapa tahun terakhir, layanan paylater semakin populer di Indonesia. Banyak e-commerce dan aplikasi keuangan menawarkan fitur ini sebagai solusi pembayaran instan yang bisa ditunda pelunasannya.
Bagi sebagian orang, paylater dianggap praktis karena memungkinkan pembelian tanpa harus memiliki dana langsung saat itu juga.
Namun, jika digunakan tanpa perencanaan, paylater bisa menjadi jebakan finansial yang menumpuk utang dan mengganggu arus kas bulanan.
Maka dari itu, penting bagi Anda untuk memahami kapan waktu yang tepat menggunakan paylater, serta bagaimana menggunakannya secara bijak agar tidak menyesal di kemudian hari.
1. Gunakan Saat Darurat, Bukan Konsumtif
Paylater sebaiknya digunakan hanya untuk kebutuhan mendesak, bukan untuk keinginan sesaat. Misalnya, ketika Anda butuh membeli obat, memperbaiki alat rumah tangga penting, atau membayar biaya darurat lainnya. Menggunakan paylater untuk belanja pakaian, gadget terbaru, atau liburan sebaiknya dihindari jika kondisi keuangan belum stabil.
Ingat, kemudahan bukan berarti harus selalu digunakan. Selalu tanya pada diri sendiri, “Apakah ini kebutuhan atau sekadar keinginan?”
2. Pastikan Ada Dana untuk Membayar Cicilan
Sebelum menggunakan paylater, pastikan Anda sudah menghitung kemampuan membayar cicilannya. Jangan hanya melihat limit yang tersedia, tapi fokuslah pada kemampuan keuangan bulanan Anda. Jika tidak yakin bisa membayar tepat waktu, sebaiknya tunda dulu penggunaan paylater.
Ingat, keterlambatan membayar akan dikenakan bunga dan denda, yang justru akan membuat beban utang semakin berat.
3. Pilih Tenor Terpendek yang Masuk Akal
Beberapa layanan paylater menawarkan tenor cicilan mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan. Semakin panjang tenor, semakin besar total bunga yang harus dibayar. Maka dari itu, pilihlah tenor terpendek yang masih sesuai dengan kondisi keuangan Anda.
Lebih cepat lunas berarti lebih cepat juga Anda terbebas dari beban pikiran soal utang.
4. Jangan Gunakan Paylater dari Banyak Platform Sekaligus
Menggunakan lebih dari satu layanan paylater secara bersamaan akan menyulitkan Anda dalam mencatat tagihan dan tanggal jatuh tempo. Hal ini bisa menyebabkan Anda lupa membayar, yang berujung pada denda dan catatan kredit buruk.
Sebaiknya, batasi penggunaan paylater maksimal satu platform dan hanya ketika sangat dibutuhkan. Prioritaskan transparansi dan kontrol.
5. Periksa Reputasi dan Legalitas Layanan Paylater
Pastikan layanan paylater yang Anda gunakan sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan begitu, Anda terlindungi dari praktik penagihan yang kasar, bunga tersembunyi, dan penyalahgunaan data pribadi.
Hindari menggunakan paylater dari platform yang tidak jelas asal-usulnya hanya karena tergiur kemudahan atau promosi.
Paylater bisa menjadi alat bantu keuangan yang berguna jika digunakan secara bijak dan sesuai kebutuhan. Namun, jika digunakan secara impulsif, layanan ini dapat memicu masalah utang yang berkepanjangan.
Pahami benar kapan Anda memang harus menggunakan paylater, dan disiplin dalam mengelola pembayarannya.
Dengan prinsip kehati-hatian dan perencanaan yang baik, paylater bisa mendukung kebutuhan Anda tanpa mengorbankan kestabilan finansial. Jangan biarkan kemudahan sesaat mengganggu rencana keuangan jangka panjang Anda.