Menguak Modus Pesugihan Modern yang Masih Menjebak Banyak Orang, Kenali Tanda-tandanya!
- Pixaby
Lifestyle – Di zaman serba digital ini, pesugihan tak lagi identik dengan praktik mistis dan ritual gaib. Bentuknya jauh lebih rapi, berbalut jargon investasi, bonus referral, dan janji return fantastis dalam waktu singkat.
Salah satu modus yang paling sering muncul adalah skema Ponzi, yakni sistem tipu-tipu yang terus memakan korban, dari kelas bawah hingga profesional terdidik.
Tak ubahnya pesugihan konvensional, skema ini menjanjikan uang dan kekayaan cepat, namun berujung merugikan banyak orang. Yang jadi masalah, banyak korban baru menyadari ketika uang mereka sudah lenyap dan pelaku raib entah ke mana.
Lantas, apa sebenarnya skema Ponzi? Dan mengapa ia disebut sebagai pesugihan modern?
Apa Itu Skema Ponzi?
Skema Ponzi adalah bentuk penipuan investasi di mana keuntungan yang dibayarkan kepada investor lama diambil dari dana yang disetor investor baru. Tidak ada aktivitas usaha nyata di baliknya—semuanya hanya sirkulasi uang antarpeserta.
Nama ini diambil dari Charles Ponzi, pelaku penipuan di Amerika Serikat pada 1920-an yang menjanjikan imbal hasil tinggi dari jual beli kupon pos, padahal ia hanya memutar uang dari investor baru ke investor lama.
Mengapa Disebut Pesugihan Modern?
Secara esensial, baik skema Ponzi maupun pesugihan mistis sama-sama menjual ilusi kekayaan instan tanpa kerja keras. Bedanya, skema Ponzi berbentuk lebih modern dan "legal semu", dibalut dengan istilah bisnis seperti investasi, return, dan bonus.
Sama seperti pesugihan, banyak peserta rela "berkorban" (uang, aset, reputasi) demi janji hasil besar dalam waktu singkat.
Ciri-Ciri Skema Ponzi yang Harus Diwaspadai
Agar tidak terjebak, berikut ciri umum skema Ponzi:
- Janji imbal hasil tetap dan sangat tinggi (misal 20% per bulan)
- Tidak ada produk jelas atau bisnis nyata
- Keuntungan berasal dari merekrut anggota baru
- Dilarang menarik dana sewaktu-waktu
- Legalitas atau izin usaha tidak jelas
Skema ini sangat mirip dengan multi-level marketing (MLM) ilegal atau money game, yang hanya mengandalkan setoran anggota baru.
Mengapa Banyak Orang Masih Tergoda?
Karena keserakahan dan ketidaktahuan. Banyak orang tergiur angka besar tanpa benar-benar memahami cara kerjanya. Mereka juga mudah percaya karena pelaku biasanya tampil meyakinkan, bahkan memakai public figure untuk promosi.
Selain itu, rendahnya literasi keuangan membuat banyak orang tidak mampu membedakan mana investasi legal dan mana jebakan.
Dampak Buruk Skema Ponzi
Bukan hanya soal kehilangan uang. Banyak korban juga kehilangan kepercayaan terhadap investasi secara umum. Reputasi hancur, hubungan sosial rusak, bahkan ada yang mengalami gangguan psikologis akibat tekanan utang setelah terlibat.
Parahnya, ketika sistem runtuh, peserta paling bawah (mayoritas orang biasa) menjadi pihak yang paling dirugikan.
Kasus-Kasus Nyata Skema Ponzi di Indonesia
Indonesia mencatat banyak kasus Ponzi, seperti Pandawa Group, hingga koperasi bodong yang menawarkan bunga tinggi. Semua berkedok investasi atau arisan modern, tapi ujungnya penipuan.
Cara Melindungi Diri dari Skema Ponzi
- Jangan mudah tergiur return tinggi tanpa risiko
- Cek izin lembaga keuangan di OJK dan BI
- Pelajari model bisnisnya secara rasional
- Hindari sistem yang mewajibkan merekrut orang
- Konsultasi dengan ahli keuangan jika ragu
Skema Ponzi adalah bentuk pesugihan gaya baru—lebih rapi, lebih digital, tapi tetap berbahaya. Ia menargetkan keinginan manusia untuk cepat kaya, namun pada akhirnya hanya menciptakan lingkaran kerugian dan kehancuran.
Daripada terjebak dalam janji palsu, sebaiknya pilih jalan logis dan etis untuk mencapai kekayaan: belajar keuangan, menabung, berinvestasi legal, dan bangun aset secara perlahan. Karena tidak ada jalan pintas menuju kaya yang benar-benar aman dan berkelanjutan.