Paylater untuk Belanja Harian, Efisien atau Jalan Cepat Menuju Jebakan Utang?

Ilustrasi belanja
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kemudahan teknologi keuangan kini membuat siapa pun bisa belanja tanpa uang tunai di tangan. Salah satu fitur yang paling digemari adalah paylater, metode pembayaran yang memungkinkan Anda membeli sekarang dan membayar nanti. 

 

Tak hanya digunakan untuk belanja besar seperti gadget atau tiket pesawat, kini banyak orang mulai memakai paylater untuk kebutuhan harian—seperti belanja sembako, pesan makanan, bahkan bayar ojek online.

 

Sekilas, menggunakan paylater untuk belanja harian terlihat efisien dan praktis, apalagi di tanggal tua saat dompet mulai menipis. Namun, apakah ini pilihan keuangan yang sehat? Atau justru merupakan jalan cepat menuju jeratan utang yang tak terasa menumpuk? 

 

Mari telusuri lebih dalam, serta temukan cara bijak menggunakan paylater agar tidak merusak stabilitas finansial Anda.

 

1. Efisien di Depan, Berisiko di Belakang

 

Menggunakan paylater untuk belanja harian memang membuat arus kas terasa lebih longgar di awal. Namun, karena transaksinya kecil dan sering, banyak orang cenderung tidak sadar bahwa jumlahnya terus bertambah. Saat tagihan datang, jumlah total bisa mengejutkan dan melebihi kemampuan bayar.

 

2. Belanja Harian Seharusnya dari Uang yang Tersedia

 

Kebutuhan harian idealnya dibayar dengan uang yang sudah Anda miliki, karena sifatnya rutin dan berulang. Jika Anda mulai mengandalkan paylater untuk keperluan sehari-hari, itu bisa jadi indikasi bahwa keuangan Anda sedang tidak sehat dan perlu segera diperbaiki.

 

3. Paylater Menurunkan Sensitivitas terhadap Harga

 

Berbelanja dengan paylater bisa membuat Anda kurang peka terhadap harga barang. Karena pembayaran ditunda, Anda cenderung merasa lebih leluasa memilih produk tanpa mempertimbangkan harga dengan saksama. Ini meningkatkan potensi pemborosan tanpa disadari.

 

4. Risiko Tumpang Tindih Tagihan

 

Belanja harian bersifat frekuentif. Jika Anda memakai paylater setiap hari, maka dalam satu bulan Anda bisa memiliki puluhan transaksi kecil yang tagihannya datang bersamaan. Risiko tumpang tindih tagihan ini dapat mengganggu cash flow dan memicu utang baru.

 

5. Penggunaan Paylater Tidak Dilarang, Tapi Harus Dibatasi

 

Bukan berarti Anda harus menghindari paylater sepenuhnya. Namun, penggunaannya perlu dibatasi secara sadar. Gunakan hanya saat darurat atau ketika ada promo signifikan yang benar-benar menguntungkan, dan pastikan Anda mampu membayarnya tepat waktu.

 

6. Selalu Sisihkan Dana untuk Tagihan

 

Jika Anda tetap memilih menggunakan paylater, pastikan Anda menyisihkan dana khusus dari awal untuk melunasi tagihan tersebut. Jangan tunggu tagihan datang baru panik mencari dana pelunasan.

 

7. Evaluasi Keuangan Bulanan Anda

 

Lakukan evaluasi rutin setiap bulan. Cek berapa persen dari pengeluaran Anda yang menggunakan paylater. Jika proporsinya terus meningkat, itu pertanda Anda harus segera melakukan revisi gaya hidup dan pengelolaan keuangan.

 

Paylater memang menawarkan kemudahan, tapi jika digunakan untuk belanja harian tanpa kendali, justru bisa menjadi jebakan utang yang menggerogoti keuangan Anda perlahan-lahan. Efisien di awal, namun berisiko di akhir jika tidak disertai disiplin dan perencanaan matang.

 

Gunakanlah paylater dengan bijak, bukan sebagai solusi jangka panjang untuk menambal kebutuhan harian. Karena pada akhirnya, pengelolaan keuangan yang sehat tetap bertumpu pada kesadaran, perencanaan, dan pengendalian diri.