Belajar Bijak Kelola Uang dari Socrates, Filsuf Yunani yang Hidup Sederhana

Ilustrasi Socrates
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Socrates dikenal sebagai salah satu tokoh filsuf terbesar dalam sejarah peradaban manusia. Meski hidup lebih dari 2.000 tahun lalu, pemikirannya tentang kebijaksanaan, kesederhanaan, dan pencarian makna hidup tetap memberi pengaruh besar hingga saat ini. 

 

Uniknya, jika direnungkan lebih dalam, banyak dari ajaran Socrates yang bisa diterapkan dalam kehidupan modern—termasuk dalam hal keuangan.

 

Dalam dunia yang penuh godaan konsumtif dan tekanan sosial untuk “selalu terlihat sukses”, ajaran Socrates mengingatkan kita akan pentingnya hidup bijaksana, hemat, dan fokus pada nilai-nilai yang lebih substansial. 

 

Berikut ini adalah pelajaran keuangan dari pemikiran Socrates yang tetap relevan sepanjang zaman.

 

1. “Kenalilah dirimu sendiri” 

 

Socrates sering menekankan pentingnya mengenali diri sendiri. Dalam konteks keuangan, ini berarti Anda perlu memahami pola pengeluaran, kebutuhan pribadi, prioritas hidup, dan kemampuan menghasilkan uang. Tanpa kesadaran diri, pengelolaan keuangan cenderung impulsif dan tidak terarah.

 

2. Hindari Gaya Hidup Berlebihan

 

Socrates menjalani kehidupan sederhana, bahkan sering disebut hidup dalam kemiskinan secara materi. Namun ia tidak menganggap kekayaan sebagai ukuran kebahagiaan. 

 

Prinsip ini mengajarkan bahwa Anda tidak perlu mengejar gaya hidup mewah untuk merasa cukup. Fokuslah pada kebutuhan, bukan keinginan.

 

3. Uang Bukan Tujuan Akhir

 

Bagi Socrates, kebaikan, kebajikan, dan kebijaksanaan adalah tujuan hidup yang utama. Uang hanyalah alat. Dalam perencanaan keuangan, prinsip ini menekankan pentingnya memiliki tujuan yang lebih besar dari sekadar menumpuk harta. 

 

Misalnya: membangun keluarga bahagia, berbagi dengan orang lain, atau mencapai kebebasan finansial untuk hidup lebih bermakna.

 

4. Evaluasi Keuangan Anda

 

Metode Socrates yang terkenal adalah elenchus, yaitu bertanya untuk menggali kebenaran. Dalam mengelola keuangan, Anda juga sebaiknya banyak bertanya pada diri sendiri: “Apakah saya benar-benar membutuhkan ini?” atau “Apa dampak jangka panjang dari keputusan finansial ini?” Ini membantu menghindari keputusan impulsif.

 

5. Pendidikan Lebih Penting dari Kekayaan

 

Socrates sangat menekankan pentingnya pengetahuan dan pembelajaran. Dalam konteks keuangan, ini berarti Anda perlu terus belajar tentang investasi, manajemen utang, perencanaan pensiun, dan sebagainya. Orang yang paham keuangan cenderung lebih tahan terhadap krisis ekonomi.

 

6. Hidup Bijak Adalah Hidup yang Terencana

 

Socrates percaya bahwa hidup yang tidak direfleksikan adalah hidup yang tidak layak dijalani. Demikian juga dengan keuangan: keuangan yang tidak direncanakan rentan pada krisis. Buatlah anggaran, tetapkan tujuan keuangan, dan evaluasi secara berkala.

 

7. Jangan Takut Mengakui Ketidaktahuan

 

Socrates dikenal dengan sikap rendah hatinya: “Saya tahu bahwa saya tidak tahu.” Dalam hal keuangan, tak ada salahnya mengakui jika Anda belum paham investasi atau pengelolaan utang. Justru dari pengakuan ini, Anda bisa mulai belajar dan memperbaiki keadaan finansial Anda.

 

Filsafat hidup Socrates memang tidak secara langsung membahas uang, namun nilai-nilainya dapat menjadi fondasi yang kuat dalam membangun pola pikir keuangan yang sehat dan bertanggung jawab. 

 

Di tengah dunia modern yang penuh distraksi dan konsumsi berlebihan, prinsip-prinsip ini menjadi pengingat bahwa kesuksesan sejati bukanlah seberapa besar uang yang dimiliki, tetapi bagaimana kita mengelolanya dengan bijak.

 

Jika Anda ingin hidup lebih tenang secara finansial, mungkin sudah saatnya belajar dari Socrates, bukan hanya untuk memahami dunia, tapi juga untuk mengatur dompet Anda dengan lebih bijaksana.