5 Strategi Atur Uang Lebih Bijak ala Stoik, Coba Kenali Metode Premeditatio Malorum
- Freepik
Lifestyle – Di tengah hiruk-pikuk era digital dan tekanan sosial media, gaya hidup Gen Z kerap dituntut tampil, cepat, dan instan. Namun, tren baru menunjukkan bahwa banyak dari mereka justru mulai tertarik pada gaya hidup yang lebih lambat, lebih sadar, dan tentu—lebih hemat.
Filosofi Stoik dari zaman Yunani kuno kembali mendapat tempat, terutama karena menawarkan pendekatan hidup yang sederhana namun bijak. Dalam urusan keuangan, prinsip-prinsip Stoik membantu Anda, khususnya para Gen Z, agar tetap waras saat mengelola uang di dunia yang terus bergerak cepat ini.
1. Jangan Bereaksi, Tapi Respon dengan Akal
Stoikisme mengajarkan untuk tidak langsung bereaksi emosional terhadap godaan. Saat melihat promo besar-besaran, orang Stoik akan berpikir: “Apakah aku benar-benar butuh ini, atau hanya tergoda?”. Reaksi impulsif terhadap diskon dan tren bisa merusak dompet. Dengan melatih respons yang tenang dan masuk akal, Anda lebih bijak dalam mengatur keuangan.
2. Gunakan Visualisasi Negatif: Bayangkan Jika Uang Anda Habis
Dalam Stoikisme, ada praktik bernama premeditatio malorum—membayangkan kemungkinan buruk sebelum itu terjadi. Dalam konteks finansial, coba pikirkan: “Bagaimana kalau bulan depan saya nggak punya penghasilan?” Visualisasi ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk mendorong Anda lebih siap secara finansial, seperti menyisihkan dana darurat atau tidak boros di awal bulan.
3. Latih Diri dengan Ketidaknyamanan
Stoik kadang sengaja hidup dalam ketidaknyamanan—misalnya, makan sederhana atau memakai pakaian biasa—untuk melatih rasa cukup. Anda juga bisa menerapkannya dengan tidak selalu beli kopi kekinian, atau membawa bekal. Dengan begitu, Anda membentuk mindset bahwa kenyamanan bukanlah keharusan setiap hari.
4. Tidak Semua yang Mahal Itu Bernilai
Prinsip Stoik mengajarkan untuk mencari nilai, bukan status. Barang branded bukan jaminan kebahagiaan atau prestise sejati. Dengan memisahkan nilai sejati dari nilai simbolik, Anda bisa membuat keputusan keuangan berdasarkan manfaat, bukan sekadar gengsi.
5. Bahagia Itu Soal Kontrol Diri, Bukan Jumlah Uang
Orang Stoik percaya bahwa ketenangan berasal dari dalam, bukan dari jumlah uang di rekening. Menabung, berinvestasi, atau hidup hemat bukan untuk terlihat sukses, tapi agar Anda merasa berdaya dan punya kendali. Uang hanya alat—bukan sumber nilai diri Anda.
Stoikisme bukan ajaran yang kuno dan kaku—ia justru sangat relevan untuk Gen Z yang ingin hidup lebih seimbang secara mental dan finansial. Dengan prinsip-prinsip seperti respons bijak, visualisasi risiko, dan kontrol diri, Anda bisa membangun kebiasaan hemat tanpa merasa menderita.
Alih-alih ikut arus konsumerisme, Anda bisa tetap cool dengan gaya hidup Stoik: tenang, sadar, dan dompet tetap aman.