Kebiasaan Beauty Routine yang Bikin Kuku Cantengan, Waspadai Sebelum Terlambat!

Ilustrasi pedicure
Sumber :
  • Freepik

LifestyleBeauty routine alias rutinitas perawatan kecantikan kini nggak cuma fokus pada wajah dan rambut saja, tapi juga kuku. Dari manikur warna-warni, pedikur dengan motif cantik, sampai penggunaan kuku palsu yang bikin jari makin estetik—semuanya makin digemari, terutama oleh wanita urban yang ingin tampil rapi dan stylish dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Tapi pernah nggak sih, setelah perawatan kuku justru malah muncul rasa nyeri di bagian samping kuku? Bahkan kadang bengkak dan keluar nanah? Nah, itu tandanya kamu mungkin mengalami cantengan! Ironisnya, penyebab utamanya bisa jadi berasal dari kebiasaan beauty routine yang selama ini kamu anggap aman.

Cantengan dalam istilah medis disebut ingrown nail, adalah kondisi ketika ujung kuku tumbuh masuk ke dalam kulit, menyebabkan peradangan, nyeri, bahkan infeksi. Meski sering terjadi pada kuku jari kaki, kondisi ini juga bisa menyerang kuku tangan, terutama jika terlalu sering mengalami tekanan atau trauma kecil.

Menurut dermatolog dari Schweiger Dermatology Group, New York, Dr. Rachel Nazarian cantengan umumnya muncul akibat trauma mikro, salah satunya dari manikur atau pedikur yang terlalu agresif.

"Kulit dan kuku itu sensitif. Tekanan berulang atau alat yang kasar bisa merusak struktur kuku, memicu pertumbuhan yang salah," ujarnya. 

Kebiasaan Beauty Routine yang Diam-Diam Picu Cantengan

1. Potong Kuku Terlalu Pendek dan Melengkung

Salah satu kebiasaan paling umum tapi berbahaya adalah memotong kuku, terutama kuku kaki terlalu pendek dan mengikuti lengkungan jari. Ini bisa mendorong kuku tumbuh ke dalam jaringan kulit.

Dermatolog asal California, Dr. Cynthia Bailey menyarankan, untuk selalu potong kuku kaki lurus, jangan terlalu dalam atau mengikuti bentuk jari. Ini penting untuk mencegah ujung kuku menusuk kulit.

2. Pedikur Agresif dan Alat yang Tidak Steril

Siapa sangka, perawatan mewah di salon bisa jadi awal petaka? Beberapa salon menggunakan alat yang tak sepenuhnya steril, atau teknisi yang terlalu agresif saat membersihkan sisi kuku. Ini dapat menyebabkan luka mikro yang menjadi pintu masuk bakteri. Cantengan yang bermula dari infeksi bisa berkembang menjadi abses dan bahkan memerlukan tindakan medis.

3. Nail Art Berlapis atau Kuku Palsu Terlalu Lama

Kuku palsu atau gel nail memang bisa memperindah tampilan, tapi bila digunakan terus-menerus tanpa istirahat, kuku alami bisa tertekan dan sulit bernapas. Kondisi lembap dan tertutup memicu pertumbuhan bakteri dan jamur. Apalagi jika pemasangannya tidak tepat, tekanan pada kuku asli bisa mendorong pertumbuhan kuku ke arah yang salah.

4. Mengelupas Kutikula Secara Paksa

Kutikula punya fungsi penting sebagai pelindung akar kuku dari infeksi. Saat kamu memotong atau mengelupas kutikula secara kasar, lapisan pelindung itu hilang dan membiarkan kuman masuk ke jaringan dalam kuku.

Saran pakar: cukup dorong kutikula dengan lembut menggunakan stik khusus, lalu aplikasikan minyak kutikula alami.

5. Pakai Sepatu Sempit Setelah Pedikur

Kebiasaan ini sering disepelekan. Setelah pedikur, kuku biasanya masih sensitif. Kalau kamu langsung pakai sepatu sempit, tekanan pada ujung kuku bisa membuat kuku tumbuh salah arah dan akhirnya cantengan.

Cara Aman Lakukan Beauty Routine Tanpa Risiko Cantengan

Untuk kamu yang tetap ingin tampil cantik tanpa risiko, ini beberapa tips dari para ahli:

  • Potong kuku lurus dan tidak terlalu pendek. Jangan terlalu mengikuti bentuk jari.

  • Pilih salon terpercaya dengan alat steril dan teknisi terlatih.

  • Batasi penggunaan kuku palsu atau cat gel. Biarkan kuku alami ‘bernapas’ setiap 2–3 minggu.

  • Jangan paksa mengelupas kutikula. Gunakan minyak alami seperti jojoba atau vitamin E.

  • Gunakan sepatu longgar, terutama setelah pedikur. Hindari tekanan berlebih pada kuku.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami gejala cantengan yang disertai:

  • Rasa sakit berlanjut

  • Muncul nanah

  • Kuku sulit disentuh

  • Demam ringan

Segera konsultasikan ke dokter. Jangan coba mengobati sendiri, apalagi menarik kuku yang tumbuh ke dalam. Tindakan ini bisa memperburuk infeksi dan meninggalkan jaringan parut.

Menurut spesialis kaki dari Mount Sinai Hospital, New York, Dr. Michael C. Alvarez, penanganan mandiri yang tidak tepat bisa menyebabkan luka terbuka dan penyebaran bakteri lebih luas. Lebih baik ditangani dokter sejak dini.

Pencegahan Jangka Panjang: Rawat Kuku dengan Benar

Berikut kebiasaan jangka panjang yang bisa kamu lakukan agar kuku tetap cantik dan sehat:

  • Manikur dan pedikur maksimal 2 minggu sekali.

  • Hindari salon yang tidak menggunakan alat steril.

  • Selalu gunakan pelembap kuku dan minyak kutikula.

  • Gunakan alas kaki yang sesuai dan tidak terlalu sempit.

  • Perhatikan bentuk kuku secara rutin—jangan tunggu hingga ada rasa nyeri.

Kuku yang sehat bukan hanya soal tampil cantik, tapi juga bebas dari rasa sakit dan infeksi. Beauty routine boleh dilakukan, tapi harus dilakukan dengan cara yang aman dan sadar risiko.

Dengan memperhatikan kebiasaan kecil, seperti cara potong kuku dan memilih salon yang tepat, kamu bisa tetap tampil fashionable tanpa harus mengalami cantengan. Ingat, tampil cantik itu penting, tapi sehat tetap nomor satu.

 

Jika kamu suka artikel ini, bagikan ke teman-temanmu yang hobi perawatan kuku. Siapa tahu bisa mencegah cantengan sebelum terlambat!