15 Pertimbangan Penting Sebelum Investasi Properti untuk Pemula, Jangan Asal Beli!
- Freepik
Sebelum membeli properti, investor perlu menentukan tujuan investasi. Apakah Anda mengincar keuntungan jangka pendek melalui flipping (membeli dan menjual kembali dengan cepat) atau pendapatan jangka panjang melalui sewa? Pilihan ini akan memengaruhi jenis properti yang dipilih.
Misalnya, apartemen satu kamar tidur di pusat kota cocok untuk disewakan kepada pekerja muda atau mahasiswa, sementara tanah di pinggiran kota lebih ideal untuk investasi jangka panjang dengan harapan kenaikan harga. Memahami tujuan investasi membantu investor memilih properti yang sesuai dengan profil risiko dan ekspektasi keuntungan.
3. Kemampuan Finansial
Aspek finansial menjadi landasan utama dalam investasi properti. Investor pemula harus mengevaluasi kemampuan keuangan. Sebagai panduan, cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebaiknya tidak melebihi 30-40 persen dari pendapatan bulanan agar keuangan tetap sehat. Menyediakan dana cadangan untuk keadaan darurat, seperti properti kosong atau biaya perbaikan, juga sangat penting untuk menjaga likuiditas.
4. Potensi Keuntungan
Return on Investment (ROI) adalah indikator kunci untuk menilai potensi keuntungan properti. Investor dapat menghitung ROI dari pendapatan sewa (rental yield) atau kenaikan nilai properti (capital gain). Rental yield yang baik di Indonesia umumnya berkisar antara 5-8 persen per tahun tergantung lokasi dan jenis properti.
Untuk menghitungnya, bagi pendapatan sewa tahunan dengan harga beli properti, lalu kalikan dengan 100 persen. Selain itu, bandingkan harga properti dengan harga pasar di kawasan yang sama untuk memastikan Anda tidak membayar terlalu mahal. Analisis ini membantu investor memilih properti dengan potensi keuntungan optimal.