Tips Jitu Membujuk Anak Betah di Sekolah Setelah Libur Panjang

Ilustrasi tempat penitipan anak
Sumber :
  • Freepik

Melibatkan anak dalam persiapan sekolah memberikan rasa memiliki terhadap rutinitas mereka. Ajak anak memilih jadwal kegiatan ekstrakurikuler, seperti klub olahraga atau seni, yang banyak ditawarkan di sekolah-sekolah Jakarta, seperti SDN Menteng 01 atau SMPN 1 Jakarta. Biarkan mereka membantu menyiapkan seragam atau menata meja belajar. 

Menurut studi dari Journal of Educational Psychology (2023), anak yang dilibatkan dalam perencanaan merasa lebih bertanggung jawab dan termotivasi. Orang tua juga dapat membuat “papan tujuan” sederhana bersama anak, mencatat target kecil seperti “membaca satu bab buku pelajaran” atau “berteman dengan satu teman baru” untuk membangun semangat.

5. Jalin Komunikasi dengan Guru dan Sekolah

Komunikasi yang baik dengan guru membantu orang tua memahami dinamika kelas dan mendukung anak secara efektif. Hubungi wali kelas sebelum sekolah dimulai untuk mengetahui perubahan kurikulum atau kegiatan di minggu pertama. Di Jakarta, banyak sekolah menggunakan aplikasi seperti Siakad atau grup WhatsApp untuk komunikasi orang tua-guru. 

Menurut data Kementerian Pendidikan (2024), sekolah yang melibatkan orang tua dalam transisi pasca-libur memiliki tingkat kehadiran siswa 15% lebih tinggi. Orang tua juga dapat meminta saran guru tentang cara mendukung anak, misalnya dengan mendorong keikutsertaan dalam kegiatan ice-breaking di sekolah untuk membantu anak bersosialisasi.

6. Atasi Kecemasan dengan Aktivitas Positif

Kecemasan anak sering muncul karena tekanan akademik atau sosial. Untuk mengatasinya, ajak anak melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi ringan atau permainan sederhana sebelum sekolah. Misalnya, latihan pernapasan selama 5 menit setiap pagi dapat menurunkan tingkat stres, seperti disarankan oleh psikolog anak Indonesia, Dr. Seto Mulyadi (2024).