Memar yang Muncul Tiba-Tiba: Bisa Jadi Tanda Gangguan Pembekuan Darah!
- iStock
Lifestyle –Memar biasanya dianggap sepele. Jatuh sedikit, terbentur meja, atau salah posisi tidur bisa menyebabkan warna ungu-kebiruan di kulit. Tapi bagaimana jika memar itu muncul tanpa sebab jelas? Tanpa benturan, tanpa cedera, tapi kulitmu mendadak berubah warna? Bisa jadi ini bukan masalah biasa, melainkan sinyal serius dari tubuh terutama soal pembekuan darah.
Menurut hematolog dari University of Chicago Medicine, Dr. David Green, memar yang muncul spontan atau terlalu sering bisa menjadi tanda awal adanya gangguan pada trombosit atau faktor pembekuan darah.
“Tubuh yang sehat harus mampu mengontrol perdarahan internal mikro. Ketika sistem itu terganggu, maka memar bisa muncul hanya dari tekanan ringan atau bahkan tanpa sebab jelas,” jelasnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab medis di balik memar mendadak, jenis gangguan pembekuan darah yang perlu diwaspadai, dan kapan sebaiknya kamu memeriksakan diri ke dokter.
Apa Itu Gangguan Pembekuan Darah?
Sistem pembekuan darah bekerja seperti sistem alarm saat terjadi luka, trombosit (sel darah pembeku) segera menuju lokasi untuk menutup luka dan menghentikan perdarahan. Jika sistem ini terganggu karena jumlah trombosit terlalu sedikit, kualitasnya buruk, atau ada masalah genetik—maka darah tidak akan membeku dengan baik. Akibatnya, bisa muncul perdarahan internal yang terlihat sebagai memar.
Dr. Green menekankan bahwa gangguan ini tidak selalu menyebabkan perdarahan besar.
“Yang sering terjadi justru adalah gejala kecil seperti memar yang tidak sesuai dengan intensitas trauma. Tapi justru dari situlah kita bisa mendeteksi dini,” katanya.
Penyebab Medis yang Perlu Diwaspadai
1. ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura)
ITP adalah kondisi autoimun di mana sistem imun tubuh menyerang trombosit. Jumlah trombosit menurun drastis, sehingga tubuh sulit membekukan darah. Gejala khasnya adalah memar mendadak, gusi mudah berdarah, atau haid sangat deras.
2. Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan genetik langka yang menyebabkan tubuh kekurangan faktor pembekuan darah tertentu (biasanya faktor VIII atau IX). Kondisi ini lebih sering dialami laki-laki, dan bisa menimbulkan memar besar bahkan hanya karena aktivitas ringan.
3. Defisiensi Vitamin K atau C
Vitamin K berperan penting dalam pembekuan darah. Kekurangan vitamin ini karena pola makan buruk atau gangguan penyerapan di usus bisa membuat seseorang lebih mudah memar. Sementara kekurangan vitamin C menyebabkan kerapuhan pembuluh darah (skorbut), sehingga perdarahan mudah terjadi di bawah kulit.
4. Penggunaan Obat Pengencer Darah
Obat seperti aspirin, warfarin, atau clopidogrel bisa memperlambat proses pembekuan. Ini bermanfaat untuk mencegah stroke atau serangan jantung, tapi bisa menimbulkan efek samping berupa memar atau perdarahan ringan.
5. Leukemia atau Gangguan Sumsum Tulang
Dalam beberapa kasus, memar spontan bisa menjadi gejala awal leukemia. Ini terjadi karena produksi trombosit di sumsum tulang terganggu, sehingga darah sulit membeku. Jika disertai dengan kelelahan ekstrem, demam tanpa sebab, atau gusi berdarah, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan darah lengkap.
Ciri-Ciri Memar yang Patut Diwaspadai
Tidak semua memar berarti bahaya. Tapi menurut Dr. Green, kamu perlu waspada jika:
- Memar muncul tanpa pernah merasa terbentur
- Warna memar lebih gelap, besar, dan sering
- Memar disertai bintik merah kecil (petekie) di kulit
- Gusi atau hidung sering berdarah tanpa sebab
- Haid sangat deras dan berlangsung lama
- Luka kecil sulit berhenti berdarah
“Jika lebih dari dua gejala ini muncul dalam waktu bersamaan, sebaiknya periksakan diri. Pemeriksaan darah sederhana seperti CBC dan tes fungsi koagulasi bisa memberi petunjuk awal,” ujar Dr. Green.
Kapan Harus ke Dokter?
Jangan menunggu memar semakin banyak atau meluas. Segera konsultasikan jika kamu mengalami:
- Memar besar yang muncul berulang
- Perdarahan di gusi, hidung, atau feses
- Riwayat keluarga dengan hemofilia atau gangguan pembekuan
- Sedang minum obat pengencer darah dan mengalami memar berlebihan
Dokter akan melakukan pemeriksaan darah, tes trombosit, fungsi hati, dan jika perlu, tes genetik. Penanganannya tergantung penyebab bisa berupa pemberian steroid (untuk ITP), transfusi faktor pembekuan (untuk hemofilia), atau penghentian obat tertentu.
Bisa Dicegah
Memar karena gangguan pembekuan darah tidak bisa sepenuhnya dicegah, apalagi jika bersifat genetik. Namun, kamu bisa mengurangi risikonya dengan:
- Menjaga pola makan sehat (terutama cukup vitamin K dan C)
- Menghindari aktivitas ekstrem jika punya gangguan pembekuan
- Selalu memberi tahu dokter tentang riwayat perdarahan sebelum operasi
- Rutin kontrol bila kamu sedang minum pengencer darah
Dr. Green menegaskan, deteksi dini adalah kunci. Jangan anggap remeh memar, karena bisa jadi itu adalah cara tubuh memperingatkan ada sesuatu yang tidak beres.